Barokah Berkurban Bagi Terdampak Pandemi Covid-19
Batang - Perayaan Hari Raya Iduladha 1441 Hijriyah sedikit berbeda dibandingkan dari tahun-tahun sebelumnya, yang hampir masyarakat Indonesia merayakannya dalam suasana penuh kenyamanan.
Batang - Perayaan Hari Raya Iduladha 1441 Hijriyah
sedikit berbeda dibandingkan dari tahun-tahun sebelumnya, yang hampir
masyarakat Indonesia merayakannya dalam suasana penuh kenyamanan.
Jika melihat suasana saat ini, banyak saudara-saudara
kita yang merayakan Iduladha di tengah pandemi Covid-19. Namun, semua yang
terjadi ini patut diambil hikmahnya, bagi seluruh umat muslim karena dapat
membantu sesamanya.
“Kurban yang dilaksanakan ini merupakan tahun kelima
dan untuk daerah-daerah yang sangat membutuhkan apalagi saat ini banyak yang
terdampak secara ekonomi, tentu membawa barokah,” kata Pimpinan Pondok
Pesantren Salaf Roudlotul Muta’alimin, KH. M. Saefuddin Zuhri, saat mendampingi
warga bersama santri memotong daging kurban, Jumat (31/7/2020).
Kyai Saefuddin mengatakan, inilah wujud dari
indahnya Islam yang dapat saling berbagi melalui hikmah ibadah kurban.
“Kalau secara hukum fiqih bisa dilakukan selama
empat hari. Pertama hari Nahr artinya banyak orang yang menyembelih hewan
kurban pada 10 Zulhijah dan hari Tasyrik yakni hari ke 11, 12 dan 13 hingga
waktu Ashar,” terangnya.
Pria yang juga menjabat Ketua Dewan Masjid Indonesia
(DMI) Kabupaten Batang ini mengingatkan, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
pernah bersabda : “Islam akan kuat, negara akan kuat dan masyarakat akan kuat,
apabila menggunakan ilmu dari ulama, umara yang adil, dermawannya orang kaya
dan doa fakir miskin”.
“Dari empat komponen itu kalau bisa jalan luar
biasa. Dan ini terwujud saat Iduladha, mulai dari ilmunya ulama dijalankan
yaitu ibadah kurban, pemerintah mendukung mulai dari Bupati, Kapolres dan
Dandim berkurban. Lalu dermawannya orang kaya artinya tingkat kesadaran
berkurban sudah meningkat, terbukti di tahun pertama dua ekor sapi hingga di
tahun kelima ini ada lima ekor sapi dan empat kambing,” jelasnya.
Hal ini menunjukkan kepedulian dan kebersamaan
antara ulama dan umara dengan umat serta rakyatnya.
Daging kurban akan dibagikan di lingkungan sekitar
pondok, seperti Kecepak, Kedungrejo, Dracik, Kepuh, Legoksari, Petodanan Utara,
Bangunsari, Kalisalak dan wilayah-wilayah lain yang warganya sangat
membutuhkan. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)