Home / Berita / IKM UKM UMKM / PRODUK KERAJINAN WBP RUTAN BATANG MULAI DIMINATI WARGA

Berita

Produk Kerajinan WBP Rutan Batang Mulai Diminati Warga

Batang - Rutan Kelas IIB Batang mulai melebarkan sayapnya untuk mempromosikan produk-produk kerajinan hasil karya Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) kepada warga.

Batang - Rutan Kelas IIB Batang mulai melebarkan sayapnya untuk mempromosikan produk-produk kerajinan hasil karya Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) kepada warga.

“Walaupun WBP berada di dalam, mereka diberikan kesempatan untuk bisa berkarya menghasilkan sesuatu yang berguna bagi bangsa dan negara,” tutur Kepala Rutan Kelas IIB Batang, Rindra Wardana, saat meninjau stand produk di area car free day di Jalan Veteran Kabupaten Batang, Minggu (12/7/2020).

Beberapa produk yang dihasilkan antara lain teh tubruk dijual dengan harga Rp5.000,00, es aloe vera dijual dengan harga Rp3.000,00, keset dijual dengan harga Rp11.000,00, pupuk kompos dijual dengan harga Rp15.000,00, keranjang dijual dengan harga Rp20.000,00 dan bronjong dijual dengan harga Rp150.000,00.

Rindra mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Batang yang telah memberikan kesempatan untuk dapat mengenalkan produk-produk yang dihasilkan WBP.

“Produk spesial mereka yaitu pupuk kompos yang berasal dari sisa daun-daun hasil tebangan pohon dan minuman es aloe vera. Ini menunjukkan kita berupaya kembali ke alam, memperbaiki kondisi lingkungan agar bermanfaat bagi masyarakat,” jelasnya.

Ia mengharapkan, melalui kegiatan ini masyarakat tidak memandang sebelah mata lagi, dengan banyaknya karya yang dihasilkan WBP.

“Masyarakat pun diharapkan serta merta membantu kami. Sesungguhnya ada tiga komponen yang tidak boleh lepas dari pembinaan yakni peran WBP, petugas dan masyarakat,” pintanya.

Dengan masyarakat dapat menerima keberadaan WBP, sama halnya membantu pihak Rutan Batang melakukan pembinaan tentu sangat berguna.

“Pihak Rutan juga kini dituntut “Go Green”, namun tetap produktif dan menggerakkan ekonomi kerakyatan dengan pemanfaatan sumber daya yang ada secara maksimal,” imbuhnya.

Sementara, salah satu WBP, Muhammad Alam mengutarakan, pelatihan yang diberikan oleh pihak Rutan sangat berguna saat keluar nanti.

“Selama di dalam Rutan saya diberikan pelatihan cara memproduksi pupuk kompos, keset dan keranjang. Yang penting itu pengalaman dulu, buat apa punya banyak modal, tapi miskin pengalaman,” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, pengunjung car free day, Indah mengatakan, produk yang dihasilkan WBP Rutan Batang sangat beragam. Hal itu merupakan sisi kreativitas mereka yang ditunjukkan dengan hasil karya yang tidak kalah dengan produk di pasaran.

“Saya beli keset dua dapat gratis satu. Ada juga teh tubruk dan minuman lidah buaya yang baik sekali buat kesehatan tubuh kita,” sanjungnya.

Ia mengapresiasi atas kreativitas WBP karena akan berdampak positif bagi masa depan mereka. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)