Kawasan Industri Terpadu Batang, Ciptakan Lapangan Kerja Baru
Batang - Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan kawasan industri terpadu di Desa Ketanggan, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Selasa (30/6/2029), sekaligus untuk merelokasi investor asing yang selama ini menanamkan modal di negara tetangga.
Batang - Presiden
Joko Widodo melakukan peninjauan kawasan industri terpadu di Desa Ketanggan, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Selasa (30/6/2029),
sekaligus untuk merelokasi investor asing yang selama ini menanamkan modal di
negara tetangga.
Presiden Joko Widodo menyampaikan, tujuan utama dibangunnya kawasan industri di
Kabupaten Batang adalah untuk menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya.
“Untuk pembebasan lahan yang selama ini masih menimbulkan permasalahan, diharapkan Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM) hendaknya ikut berperan membantu agar pelayanannya lebih
cepat didukung oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Bupati Batang
Wihaji,” jelasnya.
Presiden juga menekankan bagi investor yang belum memiliki lahan, kawasan
industri Batang dapat digunakan dengan cepat.
“Pemerintah menyiapkan 4 ribu hektar, sebagai tahap pertama sekitar 450 hektar
telah disiapkan dan langsung dapat menjadi lokasi pemindahan investasi dari
perusahaan, jika ingin cepat merelokasi,” tandasnya.
Menurut Presiden, ada potensi 119 perusahaan dari Tiongkok yang akan relokasi
dan diharapkan perusahaan itu dapat masuk berinvestasi dengan mudah ke
Indonesia.
“Sampai sejauh ini ada 7 perusahaan yang sudah dapat dipastikan masuk dan ada
17 perusahaan lain yang telah memiliki komitmen besar untuk berinvestasi di
Indonssia,” imbuhnya.
Presiden juga mengapresiasi kerja cepat yang telah dilakukan berbagai pihak,
karena kenyataannya saat ini bukan negara besar yang mengalahkan negara kecil,
namun negara yang cepat dapat mengalahkan negara yang lambat.
Sementara, Menteri Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengutarakan, pengembangan kawasan industri
terpadu di Batang bertujuan menjadikan Pulau Jawa sebagai sentral manufaktur.
“Infrastruktur
akan segera dibangun antara lain jalan, air dan lain sebagainya. Kami juga
mengundang sejumlah Dirut seperti Pertamina, PLN, PGN dan lain-lainnya agar
sesuai target yang diharapkan oleh Presiden selama 6 bulan ke depan,”
terangnya.
Dalam waktu dekat BKPM diminta untuk menyusun proposal pembangunan ekosistem investasi yang strategis dengan dukungan ke
beberapa negara.
Beberapa perusahaan yang akan ikut berinvestasi sejumlah 17 dengan tetap
menjaga ekosistem lingkungan.
“Dipilihnya Kabupaten Batang
sebagai kawasan industri terpadu, karena aksesibilitas yang dekat dengan
pelabuhan dan jalur tol serta bisa menyerap 130 ribu tenaga kerja,” pungkasnya. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)