Budidaya Cacing Usaha Menjanjikan di Tengah Covid-19
Batang - Cacing atau nama latinnya Lumbricus dianggap sebagian orang hewan yang menjijikkan. Namun dibalik hewan tak bertulang ada nilai komersil yang dapat menambah pundi-pundi keuangan.
Batang - Cacing atau nama latinnya Lumbricus
dianggap sebagian orang hewan yang menjijikkan. Namun dibalik hewan tak
bertulang ada nilai komersil yang dapat menambah pundi-pundi keuangan.
Pasalnya, budidaya cacing tanah merupakan bisnis
menjanjikan karena tidak dibutuhkan teknik yang ribet dengan modal sangat kecil
tapi keuntunganya besar.
Tidak hanya itu, permintaan kebutuhan cacing tanah
cukup tinggi dan tidak mengenal waktu, karena hewan tersebut dibutuhkan dalam
banyak hal.
Sekertaris Paguyuban Pembudidaya cacing Kabupaten
Batang Aji Puspito, mengatakan, pembudidaya cacing di Kabupaten Batang sudah
ada 400 peternak cacing yang sudah masuk dalam paguyuban pengusaha cacing.
Mereka tersebar di 9 Kecamatan diantaranya Limpung, Reban Banyuputih, Tersono
dan Bawang.
"Budidaya Cacing sangat mudah, resikonya kecil
dan tidak membutuhkan keahlian kusus. Sehingga siapapun bisa yang penting
tekun," kata Aji Sucipto, saat menggelar workshop di Pendopo Kabupaten,
Batang, Sabtu (27/6/2020).
Dari hasil peternakan cacing tersebut dijual ke
penampung atau paguyuban cacing, yang selanjutnya disalurkan ke Perusahaan di Kota
Malang Jawa Timur.
"Dengan modal Rp500 ribu, pembudidaya cacing
mendapat hasil Rp2 juta selama tiga sampai empat bulan," katanya.
Perawatannya pun sangat mudah, hanya diberi media
serbuk kayu, dan setiap sore dikasih pakan ampas tahu dan limbah sayuran rumah
tangga.
"Kebutuhan cacing sangat tinggi karena stok
barang kurang. Paguyuban pun ditarget selama tiga bulan harus bisa mengumpulkan
3 ton cacing," jelasnya.
Sementara, Bupati Batang Wihaji yang hadir dalam
workshop tersebut mengapresiasi budidaya cacing, karena dimasa pandemi Covid-19
dapat menjadi solusi untuk menjadi wirausaha baru.
"Budidaya cacing salah satu solusi diera New
Normal Covid-19, karena usahanya dirumah, perawatannya gampang, lahannya tidak
luas dengan modal sedikit tapi hasilnya lumayan," tandasnya.
Ia juga mengapresiasi, paguyuban pengusaha cacing
dari Kecamatan Reban yang sudah mampu memproduksi fermentasi cacing untuk pupuk
tanaman, dan juga dibuat campuran teh yang berguna untuk kesehatan.
Ia menambahkan, budidaya cacing merupakan salah satu
solusi membangitkan ekonomi dari pandemi Covid-19.
"Selain dapat membangitkan ekonomi disaat
pandemi, budidaya cacing dapat menciptakan wirausaha yang sejalan dengan
program Pemkab Batang, yakni menciptakan
1.000 wirausaha baru," pungkasnya. (MC Batang, Jateng/Edo/Jumadi)