Disperindag Jateng Gelar Operasi Pasar untuk Tekan Harga Gula
atang - Selama bulan suci Ramadan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menggelar Operasi Pasar Gula Pasir bekerjasama dengan Satgas Pangan dan Industri Gula Nusantara (IGN), di sejumlah pasar Kabupaten/Kota.
Batang - Selama bulan suci Ramadan Dinas
Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah (Jateng)
menggelar Operasi Pasar Gula Pasir bekerjasama dengan Satgas Pangan dan Industri
Gula Nusantara (IGN), di sejumlah pasar Kabupaten/Kota.
Operasi pasar ini dilakukan untuk menekan harga jual
gula pasir yang saat ini masih cukup tinggi antara Rp15.000,00 - Rp18.000,00,
agar sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yaitu Rp12.500,00 per kilogram.
“Dengan ketersediaan gula yang ada di IGN, maka
Insyaallah kita akan melakukan operasi pasar tidak hanya di Kabupaten Batang
saja, tapi berbagai daerah lainnya di Jawa Tengah,” kata Kepala Disperindag
Provinsi Jawa Tengah, Arif Sambodo saat meninjau Operasi Pasar Gula Pasir, di
Pasar Limpung Kabupaten Batang, Senin (11/5/2020).
Disperindag Jateng dan IGN menyiapkan 4 ton gula
pasir putih cukup untuk memenuhi kebutuhan 2.000 orang.
“Dalam operasi pasar ini, warga hanya diperbolehkan
melakukan pembelian maksimal sebesar 2 kilogram,” jelasnya.
Saat ini posisi dari gula pasir di Jateng sedang
memasuki masa transisi yaitu barang yang baru dengan harga yang murah sudah
mulai berdatangan. Maka para distributor dan pedagang diharapkan untuk menyesuaikan
harga di pasaran.
“Dan para konsumen tidak perlu melakukan pembelian
dalam jumlah besar karena Pemerintah menjamin ketersediaan gula di Provinsi
Jawa Tengah,” tandasnya.
Sementara, Kepala Disperindagkop dan UKM Kabupaten
Batang, Subiyanto menambahkan, operasi pasar gula pasir ini digelar karena
melihat perkembangan harga jual di Batang sudah mencapai Rp18.000,00. Maka
Disperindag Jateng bekerjasama dengan IGN merasa perlu menyetabilkan harga
sesuai dengan HET.
“Untuk Disperindagkop dan UKM Batang akan
bekerjasama dengan Bulog dengan menyiapkan 10 ton gula pasir dan dalam waktu
dekat segera didistribusikan ke Pasar Batang, Bawang, Bandar dan Warungasem,”
bebernya.
Subiyanto menerangkan, di tengah pandemi Covid-19
warga yang akan membeli gula harus mengikuti protokol kesehatan sesuai arahan
dari Pemerintah Kabupaten Batang.
“Konsumen tidak boleh membeli dalam jumlah besar,
tiap orang cukup 2 kilogram. Bagi distributor juga tidak diperkenankan menimbun
gula terlalu lama, akan lebih baik langsung menjual kepada konsumen sesuai HET
Rp12.500,00,” terangnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur IGN Cepiring
Kendal M. Burhan Murtaki mengatakan, Operasi Pasar Gula Pasir telah digelar
sejak awal bulan Ramadan di berbagai daerah, meliputi Surakarta, Demak, Semarang,
Temanggung dan Kendal.
“Disperindag Jateng dan IGN berupaya memutus rantai
distribusi dengan menjual langsung ke pasar-pasar dan konsumen, sehingga
membantu Pemerintah menyetabilkan harga gula Nasional serta membantu masyarakat
mendapatkan gula dengan HET,” tuturnya.
Burhan memastikan bahwa setiap kali operasi pasar
digelar selalu menerapkan physical
distancing atau menjaga jarak aman, memakai masker dan setelah transaksi
jual beli disediakan cairan antiseptik, agar terhindar dari pandemi Covid-19.
“Saya kira harga gula pasir akan berangsur-angsur
turun karena bulan Juni mendatang memasuki masa giling tebu,” imbuhnya.
Salah satu konsumen, Sekaesih mengaku sangat
terbantu dengan adanya operasi pasar gula pasir sehingga dapat memenuhi
kebutuhan lainnya.
“Saya ucapkan terima kasih banyak sudah dibantu.
Kalau bisa operasi pasar sering digelar, supaya kami masyarakat kecil yang
penghasilannya pas-pasan dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari,” pintanya. (MC
Batang, Jateng/Heri/Jumadi)