Home / Berita / Pertanian Perikanan Perkebunan Peternakan / TURJANGUN, PETANI BATANG BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL

Berita

Turjangun, Petani Batang Berprestasi Tingkat Nasional

Turjangun (46) tahun, pria berpostur tubuh gempal, petani asal Dukuh Manggisan Desa Amongrogo, Kecamatan Limpung ini telah mengharumkan nama Kabupaten Batang di kancah nasional. Kegigihannya menekuni profesi sebagai petani menghantarkannya memperoleh prestasi sebagai petani berprestasi tingkat nasional.

Berbekal pendidikan SMA paket C dan dari pondok pesantren tidak menyurutkan semangatnya penjadi petani profesional yang berprestasi. Atas prestasinya itu Turjangun diundang dalam Sidang Paripurna dengan agenda mendengarkan Pidato Presiden RI dan ikut dalam Upacara Hari Kemerdekaan di Istana Merdeka Jakarta, tanggal 17 Agustus 2016.

Terpilihnya Turjangun sebagai petani berprestasi tingkat nasional, setelah dirinya lolos dalam mengikuti seleksi mulai tingkat kabupaten di bulan Januari 2016, juara I tingkat Provinsi Jawa Tengah, dan terpilih sebagai petani berprestasi tingkat nasional tahun 2016.

Turjangun mengaku mulai menggeluti pertanian secara aktif sejak tahun 2000 dengan memiliki lahan pertanian dengan luas 0,5 ha yang ditanami padi, jagung dan pembibitan sengon. Hasil pertanian itu cukup untuk menghidupi keluarga sehari-hari, dengan anak dua yang masih duduk di bangku kelas 6 SD dan kelas I SD. Berkat sering mengikuti pelatihan di Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah Salatiga, Turjangun mulai melakukan penilitian dan uji coba dengan membuat laboratorium pertanian untuk membuat pupuk organik dan hasilnya bisa diterima petani. Kemudian ia memberanikan diri mendirikan wirausaha pembuat pupuk organik cair dengan merek tabur mas dan pernah dilombakan di tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Yayasan Teknologi Hijau dan menjadi juara I dengan hadiah 10.000 US Dolar atau Rp. 118 juta.

Karena perkembangan usahanya bagus, pada tahun 2010 Turjangun mendirikan pabrik dengan nama PT, Agro Lestari Makmur Nusantara, yang memproduksi berbagai macam pupuk organik cair, yang sampai sekarang pemasarannya di Jawa, Sumatera, Aceh, dan Merauke Papua. Omset pupuk cair mencapai Rp. 975 juta per bulan dengan mengkaryakan masyarakat sekitar. “Sudah berbagai TV swasta nasional meliput kegiatan Pabrik Pupuk saya, dan pernah dikunjungi duta wisata dari Jerman untuk belajar bersama. Tanggal 25 -26 Agustus menjadi narasumber tentang entrepreneurship energi terbarukan yang diselenggarkan oleh Hifos Belanda dari Belanda,” kata Turjangun.

Karena kemampuannya dalam berorganisasi untuk memajukan petani serta pengalaman dalam bertani sampai mampu mengolah limbah ternak sapi menjadi gas (biogas), penerangan dan pupuk melalui pembangunan biogas digester, sehingga menjadi juara I tingkat nasional yang penyerahan hadiahnya oleh Menteri ESDM Jerowacik tahun 2012. Tidak itu saja yang menjadikan Turjangun menjadi Petani Berprestasi Tingkat Nasional. Yang menjadi nilai tambahnya adalah, dirinya sebagai penyuluh swadaya karena sebagai petani berprestasi dan memilki kepedulian dan mampu memberikan pelatihan kepada petani dan memberikan penyuluhan untuk memajukan petani, serta mendampingi membantu petani untuk akses pemodalan ke koperasi dan perbankkan. “Sebagai petani teladan mengucapkan banyak tetima kasih kepada Bupati, BP2KP Kabupaten Batang, serta penyuluh pertanian Batang yang telah membimbing dan membina kami sehingga kami bisa masuk ke tingkat nasional,” ucap Turjangun.

Bupati Batang, Yoyok Riyo Sudibyo melalui Kepala Kantor BP2KP Drs. Ripyono Mengatakan, Bupati Batang memberikan penghargaan yang tinggi karena telah berhasil membawa nama baik Kabupaten Batang, sehingga diharapkan petani Batang termotivasi untuk meningkatkan pertanian di Batang. “Kami harap muncul lagi petani – petani yang berprestasi, dan prestasi ini tidak lepas dari bimbingan dari PPL penyuluh,” harap Ripyono.(mc-humas)