Abaikan Surat Peringatan Covid-19, Bupati Batang Geram Dengan PLTU
Batang - Geram dengan manajemen Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang, Bupati Batang Wihaji akan panggil manajemen PLTU.
Batang - Geram dengan manajemen Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU) Batang, Bupati Batang Wihaji akan panggil manajemen PLTU.
Pasalnya, PLTU merupakan obyek vital yang masih
dalam proses kontruksi. Tidak sedikit, ada belasan ribu orang dari berbagai
daerah tidak terkecuali warga Batang bahkan juga warga asing disana.
"Sudah tiga kali Pemerintah Kabupaten kirim
surat resmi tentang ajakan menangani pencegahan virus Covid-19 dan kesehatan,
Percepatan penanganan virus Covid-19 tidak direspon dengan baik. Maka besok Jumat
tanggal 27 Maret 2020 kita panggil manajemen PLTU," kata Wihaji usai rapat
dengan Forkopimda di Ruang Abirawa, Kabupaten Batang, Kamis,(26/3/2020).
Pemanggilan manajemen tersebut, untuk menjelaskan
hal-hal tentang tenaga kerja yang bekerja di PLTU. Sehingga Pemkab Batang akan
mengambil keputusan untuk penanganan Covid-19.
"Kita butuh peta tenaga kerja PLTU, untuk ambil
langkah dan solusi penanganan wabah virus Covid-19 agar terpetakan dengan
baik," jelasnya.
Wihaji mengungkapkan, ada kemungkinan penyebaran
virus Covid-19 berada di PLTU, karena ada sirkulasi banyak orang.
Dijelaskannya, kita diminta mengurangi kerumunan,
sementara di PLTU ada belasan ribu orang yang bekerja. Oleh karena itu kita
perintahkan manajemen PLTU untuk melakukan karantina atau isolasi mandiri bagi
pekerja, Jikalau ada pekerja yang masuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) atau
Pasien Dalam Pemeriksaan (PDP).
“Ada 51 orang masuk dalam status ODP
enam orang PDP, namun dari hasil tes laborat tiga orang yang masuk dalam
PDP Rumah Sakit Umum Daerah Kalisari Batang hasilnya negatif. Tiga orang yang
masuk PDP semunya negatif, rencanya tim gerak cepat Covid-19 akan menurunkan
statusnya jadi ODP, sehingga diperbolehkan pulang untuk isolasi mandiri," pungkasnya.
(MC Batang, Jateng/Edo/Jumadi)