Anomali Tanah Amblas, Bupati Batang Peringatkan Warga
Batang - Bupati Batang memberikan peringatan kepada warga Desa Jolosekti, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang yang berada di dukuh teropong terdampak anomali tanah amblas, karena sesar minor dengan kedalaman satu meter. Pasalnya menurut informasi dari Balai Energi dan Sumber Daya Mineral (BESDM) Provinsi Jawa Tengah, ada 24,65 hektar sawah di kedalaman 30 sampai dengan 35 meter kondisinya sudah seperti bubur.
Batang - Bupati Batang memberikan peringatan kepada
warga Desa Jolosekti, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang yang berada di dukuh
teropong terdampak anomali tanah amblas, karena sesar minor dengan kedalaman
satu meter.
Pasalnya menurut informasi dari Balai Energi dan
Sumber Daya Mineral (BESDM) Provinsi Jawa Tengah, ada 24,65 hektar sawah di
kedalaman 30 sampai dengan 35 meter kondisinya sudah seperti bubur.
"Dikhawatirkan bisa mempercepat proses tergelincirnya
atau bergesernya tanah yang diatasnya," Kata Wihaji saat ditemui di
Jakarta, Kamis (27/2/2020).
BESDM juga menghimbau warga sekitar, yang lahannya
sebagian besar untuk persawahan diarahkan atau dialihkan menanam tanaman keras.
"Kalau sawah dikawatirkan retakan tanahnya akan
cepat terisi air yang mempercepat meresap kedalam, oleh karena itu saya sudah
perintahkan Kepala Pelaksana BPBD yang hari ini untuk di pasang Early Warning System (EWS) atau Sistem
Peringatan Dini, sebagai rangkaian sistem komunikasi informasi yang dimulai
dari deteksi awal dan pengambilan keputusan selanjutnya," terangnya.
Ia berharap, warga paham dengan kondisi alam yang
mengalami sesar minor, maka jika masyarakat yang beraktifitas diarea tersebut,
apabila sudah hujan gerimis untuk segera dan secepatnya meninggalkan area.
"Ada tiga bahaya yang mengancam yakni longsor
sewaktu-waktu, tanah amblas kebawah yang dapat menyedot orang tertelan tanah
dan jaringan kabel PLN, karena ada empat tiang tower tengangan tinggi yang
terpancang namun dua talinya sudah lepas, dikhawatirkan bisa putus ketika ada
pergeseran tanah," tambahnya.
Ditemui secara terpisah, Camat Tulis Wawan Nurdiansyah
menambahkan, BESDM Provinsi sudah memasang patok dengan kawat untuk memantau
secara periodik setiap enam jam sekali.
"Hasil pantau tersebut pihak desa harus
melaporkan via WhatsApp, untuk mengetahui pergerakan tanahnya sampai sejauh
mana," tuturnya.
Wawan Nurdiansyah juga menjelaskan, potensi
pergeseran tanah tidak hanya area persawahan saja, walaupun jauh dari pemukiman
namun juga bisa mengarah ke pemukiman. Pihak Kecamatan juga sudah melakukan
sosialisasi edukasi kepada warga Desa Jolosekti dan Manggis.
Untuk antisipasi akses jalan antar Desa Jolosekti-Manggis
agar tidak terputus yang berakibat terisolasi, pihak desa memprogramkan membuka
jalan lain melalui TMMD yang pada Tahun ini mulai dikerjakan.
"Jalan alternatif Tahun ini akan dikerjakan
melalui TMMD, manakala terjadi longsor jalan sudah ada, jalan alternatif akan
menuju ke Desa Kebumen Tulis," pungkasnya. (MC Batang, Jateng/Edo/Jumadi)