Bupati Batang Geram Dengan BPJS Kesehatan
Batang - Bupati Batang merasa geram dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, pasalnya pembayaran jaminan BPJS dibayarkan setiap enam bulan sekali.
Batang - Bupati Batang merasa geram dengan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, pasalnya pembayaran jaminan BPJS
dibayarkan setiap enam bulan sekali.
Hal ini yang menjadi permasalahan di Pemerintah
Kabupaten Batang, karena harus mencari
hutang untuk menutup biaya operasional setiap harinya.
"Saya ini paling marah dengan BPJS Kesehatan, karena
RSUD Batang tidak tutup sudah Alhamdulillah," kata Wihaji saat audensi dengan
perwakilan Kepala Desa Se-Kabupaten
Batang di Rumah Dinas Bupati, Minggu (16/2/2020).
Untuk operasional setiap harinya Pemkab harus
mencari hutang hingga saat ini sudah mulai mencapai Rp30 miliar, uang tersebut
untuk membayari dulu, karena BPJS belum membayar.
"BPJS kita belum beres, sehingga rata-rata Rumah
Sakit yang menjadi korban hampir semua rumah sakit dihutangi, Dan BPJS tidak
mau tahu pemkab hutang" jelasnya.
Sedangkan pemkab harus membayari rakyat yang sakit setiap
harinya ratusan juta, saat ini pun ada aturan baru, yang dulu diwajibkan bayar
tiga persen sekarang naik menjadi 4 persen.
"Untuk tahun ini karena ada kenaikan 4 persen,
maka Pemkab membayar sebagai pembeli jaminan BPJS sebesar Rp800 juta,"
pungkasnya.
Ia berharap, kepada Pemerintah pusat agar ada
regulasi, sehingga semuanya bisa berjalan. Pemerintah pusat harus mengerti
kebatinan Pemerintah Daerah, karena Rumah Sakit butuh operasional dan rakyatnya
butuh sehat, sehingga Pemerintah Pusat tidak terbebani. (MC Batang, Jateng,
Edo/Jumadi)