Home / Berita / Sosial / BUPATI BATANG KIRIM 8.000 MASKER KE HONGKONG

Berita

Bupati Batang Kirim 8.000 Masker Ke Hongkong

Batang - Merebaknya virus corona tidak hanya menjadi kekhawatiran warga Kota Wuhan China. Warga Kabupaten Batang yang menjadi Buruh Migran Indonesia (BMI) yang berada di Hongkong tidak luput dari rasa ketakutan akan virus tersebut.

Batang - Merebaknya virus corona tidak hanya menjadi kekhawatiran warga Kota Wuhan China. Warga Kabupaten Batang yang menjadi Buruh Migran Indonesia (BMI) yang berada di Hongkong tidak luput dari rasa ketakutan akan virus tersebut.

Kekhawatiran tersebut disampaikan Nur Fayati, warga Desa Krengseng, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang. BMI asal Batang tersebut melalui surat terbuka di media sosial, mengeluhkan susahnya membeli masker, disamping itu juga harganya sangat mahal.

Bupati Batang Wihaji mengatakan, sudah merespon permintaan warganya tersebut. Pihaknya langsung berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Batang untuk melakukan pengiriman masker ke Hongkong melalui Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI).

"Tadi saya langsung koordinasi dengan mereka (para BMI) di Hongkong, mendengar langsung suasana dan kondisi mereka. Pengiriman kita lakukan dengan cepat tanpa birokrasi. Kalau menunggu birokrasi urusannya lama. Makanya langsung kita tanggapi dan koordinasikan," pungkasnya.

Sementara, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Batang, Suprapto mengatakan, permohonan pengiriman masker langsung kita tindak lanjuti Kurang dari 1x24 jam, karena Bupati Batang Wihaji menginginkan untuk segera dikirim. 

"Walaupun harga masker sekarang naik 10 kali lipat dari harga biasa, tapi Alhamdulillah Batang bisa mengumpulkan sekitar 8000 masker dengan jenis masker biasa dan masker hijau," tuturnya. 

Masker tersebut sesuai perintah Bupati Batang Wihaji untuk menolong Warga Indonesia yang berada di Hongkong. 

"Paket masker kita alamatkan kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Hongkong yang diberi nama Nur Fayati, hal tersebut agar tepat sasaran yang harapannya disana bisa diumumkan bahwa bantuan masker dari Pemkab Batang serta dapat dibagikan kepada para BMI, " jelasnya.

Dijelaskannya, dalam pengirimannya kita  menggunakan jasa Kantor Pos, yang diperkirakan sampai di KBRI Hongkong paling cepat tiga hari.  Mereka juga tidak mau kita kirim uang, karena yang dibutuhkan saat ini adalah masker.

"Kita sudah meminta waktu pengiriman yang paling cepat, yakni tiga hari sampai KBRI paling lambat enam hari," tuturnya.

Ia juga menyatakan sudah dihubungi oleh Nur Fayati, malalui aplikasi video call WhatsApp,  yang mengatakan rasa terimakasihnya kepada Bupati Batang, yang sudah merespon cepat permohonan masker. 

"Tadi pagi kita sudah video call WhatsApp, dengan perasaan terharu mengucapkan terimakasih sambil meneteskan air mata," paparnya. (Humas Batang, Jateng/Edo)