Home / Berita / Ekonomi / PBM AKAN RAMAIKAN HKR

Berita

PBM Akan Ramaikan HKR

Batang - Kawasan Hutan Kota Rajawali (HKR) nantinya akan semakin ramai dengan kehadiran Pedagang Burung Malam (PBM) yang telah diresmikan oleh Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop dan UKM) Kabupaten Batang Subiyanto, di Kawasan HKR Kabupaten Batang, Senin (20/1/2020).

Batang - Kawasan Hutan Kota Rajawali (HKR) nantinya akan semakin ramai dengan kehadiran Pedagang Burung Malam (PBM) yang telah diresmikan oleh Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop dan UKM) Kabupaten Batang Subiyanto, di Kawasan HKR Kabupaten Batang, Senin (20/1/2020).

PBM siap memenuhi semua kebutuhan para pecinta burung mulai dari pakan hingga segala pernak-perniknya.

Kepala Disperindagkop dan UKM  Batang Subiyanto mengatakan, selain PBM, nanti di sini juga ada beberapa kegiatan yang akan dibangun, di antaranya Gedung Olahraga, Bazar Bisnis dan beragam jenis permainan anak.

“Di sini pun nanti bisa ramai, mulai dari HKR sampai ke Taman Sutomo sebagai salah ruang terbuka publik. Maka kita harus bisa menjaga kondusivitas lingkungan karena bersebelahan dengan BLK, perkampungan, Hutan Kota Rajawali dan beberapa kantor pemerintahan,” jelasnya.

Dijelaskannya, Pemerintah Kabupaten Batang berupaya memecah keramaian, yang selama ini hanya terpusat di Alun-alun. Selain itu, PBM diminta untuk bisa menjaga lingkungan dengan menatanya menjadi lebih baik. Sebagai contoh penataan area parkir yang tidak mengganggu kenyamanan para pejalan kaki.

Ia berharap, PBM yang telah diresmikan ini akan membawa berkah bagi pedagang dan masyarakat Batang. Para pedagang burung sebisa mungkin berupaya membesarkan Pasar Burung Malam melebihi daerah tetangga, agar perekonomian pun ikut terbangun melalui keberadaan PBM.

Sebelumnya Paguyuban Pedagang dan Pecinta Burung Kiangsantang Batang, telah berkoordinasi dengan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), untuk memastikan bahwa burung yang diperjualbelikan bukan merupakan satwa yang dilindungi.

Sementara, Pendiri Paguyuban Pedagang dan Pecinta Burung Kiangsantang, Erdian Krisnawan mengungkapkan, PBM tidak hanya mencari keuntungan semata, tetapi ada misi tersendiri yaitu ingin mengembangkan penangkaran satwa-satwa yang dilindungi bekerjasama dengan BKSDA.

Untuk burung-burung yang diperjualbelikan oleh PBM hanya yang termasuk lokal saja,  seperti perkutut, ciblek, poci dan trocok. Masyarakat pecinta burung bisa berkunjung langsung setiap hari mulai pukul 19.00-23.00 WIB.

Menyikapi harapan Pemkab yang ingin menghidupkan perekonomian Batang melalui PBM, para pedagang sudah menyusun rencana agar dapat memaksimalkan potensi lokal, sehingga para pecinta burung dapat memenuhi kebutuhannya cukup di Kota Batang.

“Dari teman-teman tidak cuma pedagang burung saja, tapi ada pedagang kroto (pakan burung) yang sebenarnya produknya berasal dari Kota Batang. Kalau kita bisa buka pasar di Batang, harapannya tidak perlu ke kota sebelah, karena sudah tersedia serta dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” paparnya.

PBM memiliki segmentasi tersendiri dengan memberikan ruang khusus bagi mereka yang tidak memiliki waktu, karena faktor kesibukan pekerjaan.

“Keberadaan PBM tidak akan mengganggu rutinitas perekonomian di Pasar Burung Sambong yang tematik, karena segmen kita di luar jam kerja. Jadi kalau misalnya ada orang yang beraktivitas pagi sampai sore, lha malam hari monggo kumpul di sini,” ungkapnya.

Saat ini PBM akan berkonsentrasi pada 32 pedagang yang telah ada, untuk dapat menjaga komitnen dengan dinas terkait seperti menjaga kebersihan dan ketertiban lingkungan.

“Jika komitmen itu bisa konsisten terjaga, akan ditambah kuota pedagang yang diutamakan dari masyarakat Kabupaten Batang,” tegasnya.

Erdian menambahkan, untuk jangka panjang dimungkinkan ada wacana kawasan PBM dijadikan sebagai media kontes burung bekerjasama dengan paguyuban terkait.

“Para anggota PBM pun harus diberikan pelatihan supaya bisa menjadi dewan juri yang betul-betul memahami seluk-beluk dunia burung,”tandasnya. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)