Menakar Kompetensi Fotografi, Disnaker Batang Undang Leskofi
Batang - Untuk mengetahui sampai sejauh mana kemampuan peserta pelatihan fotografi, dalam menyerap semua materi baik teori maupun praktik dari para instruktur, Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Batang mengundang Lembaga Sertifikat Kompetensi Fotografi Indonesia (Leskofi) Bandung, usai pelatihan selama 280 jam yang digelar untuk pertama kalinya di Batang, bahkan di tingkat Jawa Tengah dan Nasional di Aula Disnaker Kabupaten Batang, Sabtu (28/12/2019).
Batang - Untuk mengetahui sampai sejauh mana
kemampuan peserta pelatihan fotografi, dalam menyerap semua materi baik teori
maupun praktik dari para instruktur, Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten
Batang mengundang Lembaga Sertifikat Kompetensi Fotografi Indonesia (Leskofi)
Bandung, usai pelatihan selama 280 jam yang digelar untuk pertama kalinya di
Batang, bahkan di tingkat Jawa Tengah dan Nasional di Aula Disnaker Kabupaten
Batang, Sabtu (28/12/2019).
Kepala Disnaker Batang Tulyono mengatakan, uji
kompetensi ini nantinya bermanfaat untuk meningkatkan profesionalisme sebagai
seorang fotografi, supaya mendapat pengakuan dari masyarakat setelah melihat
kemampuan mereka yang didukung sertifikat.
“Peserta akan mendapat sertifikat kelulusan
pelatihan dari Disnaker dan lulus uji kompetensi dari Kemendikbud RI bersama
Leskofi. Nanti setelah diuji, 20 peserta semoga bisa lolos semua dan
mengamalkan ilmu yang didapat selama 280 jam, kepada masyarakat sekaligus
mengurangi angka pengangguran di Batang.” jelasnya
Dijelaskannya, selama tiga hari para peserta
pelatihan telah terjun ke lapangan untuk belajar mencari hingga menemukan obyek-obyek
menarik di Kabupaten Batang.
“Foto-foto yang mereka hasilkan menunjukkan kualitas
yang tidak kalah dengan lainnya dan akan diserahkan kepada Bupati Batang
Wihaji, sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan pengembangan
destinasi wisata yang mendukung Visit Batang Years 2022, Heaven of Asia,”
paparnya.
Sementara itu, Master Penguji dari Leskofi Hari
Renaldi menaruh harapan besar atas digelarnya pelatihan fotografi 280 jam di
Batang, karena patut menjadi percontohan untuk daerah lain di Jawa Tengah dan
Indonesia.
“Program ini nyaris sebulan lamanya, sungguh
prestasi yang harus diapresiasi, dalam proses pengujian, Leskofi telah menganut
standar yang telah ditentukan oleh Kementerian Ketenagakerjaan RI yang sesuai
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)." terangnya
“Sertifikat yang didapat nantinya memiliki dua
bahasa, karena kita mengikuti Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Mereka yang
memiliki sertifikat ini di bidang apapun, khususnya fotografi bisa berkarier
hingga ke luar negeri,” tambahnya.
Ia mengatakan, saat ini nilai dari pengujian untuk
level 3, lebih mengedepankan segitiga pencahayaan, penggunaan lensa,
memaksimalkan prioritas kecepatan dan diafragma serta diakhiri olah digital
dasar.
Fotografer itu dinilai dari keahliannya, bukan
dinilai dari alat yang digunakan. Selama ini belum terukur, tapi berkat adanya
SKKNI, kita bisa mengukur kualitas.
Ia berharap, seseorang yang menekuni dunia fotografi
lebih didomimasi berawal dari hobi dan jika kita melakukan hobi itu, kemudian
mendapat apresiasi, khususnya dalam bentuk nominal, itu indah sekali, maka teruslah
menjalankan hobi. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)