Home / Berita / Seni dan Budaya / PAKAIAN ADAT NUSANTARA DAN GOMBAL BUPATI BATANG, WARNAI HARI IBU

Berita

Pakaian Adat Nusantara dan Gombal Bupati Batang, Warnai Hari Ibu

Batang - Upacara Peringatan Hari Ibu tingkat Kabupaten Batang yang berlangsung di Halaman Kantor Bupati Batang, Senin (23/12/2019). Semua peserta upacara yang 90 kaum Hawa kenakan pakaian adat nusantara. Tak terkecuali Komandan Upacara Brigadir Polisi Wanita Maulia Alvitsari.

Batang - Upacara Peringatan Hari Ibu tingkat Kabupaten Batang yang berlangsung di Halaman Kantor Bupati Batang, Senin (23/12/2019). Semua peserta upacara yang 90 kaum Hawa kenakan pakaian adat nusantara. Tak terkecuali Komandan Upacara Brigadir Polisi Wanita Maulia Alvitsari.

Bupati Batang Wihaji yang bertindak sebagai Pembina Upacara juga memakai topi tradisional Tiilangga (Sasando) asal Pulau Rote, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Hadir pula dalam upacara, Wakil Bupati Suyono, Kasdim 0736 Batang Mayor Inf. Raji, Sekda Batang Nasikhin dan kepala OPD.

Tampak pula Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Batang Ny. Uni Kuslantasih Wihaji, Ketua Bhayangkara Polres Batang Ny. Dhanik Sinulingga Ketua Persit Kartika Candra Kirana Cabang XXIV Kodim 0736 Bayang Ny. Melina Henry RJ Napitupulu.

Bupati Batang Wihaji mengatakan, Hari Ibu merukan hari bersejarah kaum ibu - ibu, yang sejak subuh hampir semua grup watshap dari berbagai kalimat yang baik ditujukan ke Ibu. Hari Ibu memiliki kekuatan yang luar biasa, jangan sampai berhenti di whatsap tapi diapliksikan atau  dipraktekan dalam keseharianya.

“diera sekarang ini tidak ada pembeda antara kaum lelaki dan perempuan, bedayanya kaum perempuan yakni mengalami haid, hamil, melahirkan dan menyusui. Selain itu sama memiliki kesempatan dan kekuatan yang sama dengan laki laki.” jelasnya

Dijelaskannya, momentum ini menjadai perbaikan bersama, karena ibu tidak hanya mengurus sumur, dapur dan kasur, tapi negara dan bangsa bisa dipersatuakan oleh Ibu, penggunaan pakaian adat nusantara merupakan bagian dari persatuan dan persatuan. Karena ibu juga memberikan peran penting dalam masa menjaga persatuan dan kesaruan bangsa.

"Walaupun kita orang Batang jiwa nasionalisnya sangat tinggi, untuk saling menghormati budaya lain, cinta pakaian adat, dan saling toleran dalam beragama, Saya tidak gombal, hari ini saya lihat jari tidak ada jari manisnya karena ternyata jari manis saya berada di ibu - ibu semua," tambahnya. (MC Batang, Jateng/Edo/Jumadi)