Home / Berita / Pembangunan / TIM SABER PUNGLI BATANG, BELAJAR KE PEMKOT BANDUNG UNTUK ATM

Berita

Tim Saber Pungli Batang, Belajar ke Pemkot Bandung Untuk ATM

Batang - Tim Saber pungutan Liar (Saber Pungli) Kabupaten Batang belajar ke Pemerintah Kota Bandung. Tim yang dipimpin oleh Ketua DPRD Kabupaten Batang Maulana Yusup bersama hadir pula Ketua Pelaksana Tim saber pungli Wakil Kapolres Batang Hartono, Inspektorat Kabupaten Batang Lany Dwi Rejeki, Asisten Pemerintahan Sekda Batang Retno Dwi Irianto, serta jajaran Pokja saber pungli lainya.

Batang - Tim Saber pungutan Liar (Saber Pungli) Kabupaten Batang belajar ke Pemerintah Kota Bandung.

Tim yang dipimpin oleh Ketua DPRD Kabupaten Batang Maulana Yusup bersama hadir pula Ketua Pelaksana Tim saber pungli Wakil Kapolres Batang Hartono, Inspektorat Kabupaten Batang Lany Dwi Rejeki, Asisten Pemerintahan Sekda Batang Retno Dwi Irianto, serta jajaran Pokja saber pungli lainya.

"Saya rasa penananganan pungutan liar oleh saber pungli Pemkot Kota Bandung cukup berhasil, sehingga kita belajar untuk modal kami dengan ATM (Amati Tiru Modifikasi)," Kata Ketua Pelaksana Tim Saber Pungli Wakil Kapolres Batang Hartono saat diwawancarai di Kantor Polres Kabupaten Batang, Minggu (22/12/2019).

Inspektur Kota Bandung selaku Wakil Ketua 1 Satgas Saber Pungli Kota Bandung Medi Mahendra mengatakan, sebagai Apatrur Sipil Negara (ASN) berlaku benar saja salah apalagi berbuat yang tidak baik. Tapi itulah konsekwensi kita mengemban tugas sebagai abdi negara. Dalam hal ini, kami melaksnakan tugas tim saber pungli lebih  mengendepankan pada pencegahan.

"Kerberhasilan tim saber pungli tidak dilihat dari seberapa banyak aksi tangkap tangan yang dilakukan oleh tim, tapi kami bersma tim dari Kepolisian, Kejaksaan dan jajaran TNI berkomitmen untuk memiliki integritas dan moralitas agar tidak melakukan pungutan liar," jelasnya

Dijelaskannya, bahwa untuk struktur organisasi tim saber pungli kami ada pembeda dengan daerah lain yang lebih banyak melibatkan kelompok ahli dari praktisi akademisi dan kelompok millenial.

"Untuk pencegahan dalam mensosialisasikan pungutan liar kita libatkan praktisi pengggiat media sosial untuk membuat konten yang dapat diterima oleh masyarakat dan kaum melenial untuk tidak melakukan pungutan liar," terangnya (Humas Batang, Jateng/Edo)