Home / Berita / Pariwisata / HASIL RISET DRD, EDUWISATA BAHARI TUNGGU RESPONSIF OPD

Berita

Hasil Riset DRD, Eduwisata Bahari Tunggu Responsif OPD

Batang - Dari hasil penyusunan kajian/riset tematik Tahun 2019 dengan judul Kajian Stategis Kawasan Wisata Pantai/Galangan Kapal sebagai eduwisata di Kabupaten Batang. Rekomendasi Dewan Riset Daerah (DRD), galangan kapal kayu di Batang bisa dijadikan lokasi edukasi wisata bahari skala internasional.

Batang - Dari hasil penyusunan kajian/riset tematik Tahun 2019 dengan judul Kajian Stategis Kawasan Wisata Pantai/Galangan Kapal sebagai eduwisata di Kabupaten Batang. Rekomendasi Dewan Riset Daerah (DRD), galangan kapal kayu di Batang bisa dijadikan lokasi edukasi wisata bahari skala internasional.

Hal ini dikatakan oleh Ketua Dewan Riset Daerah Kabupaten Batang  Ananto Aji saat expose hasil riset kajian strategis kawasan wisata pantai/galangan kapal sebagai eduwisata di Ruang Analitik Dinas Komunikasi dan Informatika Batang, Selasa (17/12/2019).

"Kita sudah melakukan kajian dalam bentuk produk laporan dan film, produk akan kita publis, setelah kita publis semua tergantung OPD terkait, tindak lanjut hasil riset semua tergantung OPD lanjutnya, kalau positif merespon bisa direncanakan anggaranya ditahun 2021.”jelasnya

Dalam kesempatan yang sama Sekretaris DRD  Batang Anggoro  menambahkan, Kabupaten Batang memiliki peluang besar untuk eduwista yang digabungkan dengan objek sekelilingya seperti Pantai Sigandu, Pantai Celong dan ekonomi kreatif lainya.

"Eduwisata lebih menonjolkan kearifan lokal Batang atau jatidiri orang Batang, yang harus melibatkan berbagai komunitas dan warga Batang. Yang tentunya Pemerintah Kabupaten juga melakukan perbaikan infrastruktur, sanitasi dan penggerak pariwistanya,"pungkasnya.

Sementara, pemilik galangan kapal Nur Haji Slamet Urip mengatakan, sangat mendukung sekali dengan eduwista bahari, karena sangat berpotensi sekali. Dengan  galangan kapal kayu,  Kabupaten Batang akan terkenal di dunia pelayaran internasional, maka kami sangat mendukung.

Ia menerengkan, bisa dikatakan galangan kapal di sini adalah terbesar di dunia dalam hal pembuatan kapal kayu. Maka dari itu, melalui eduwisata bahari pengunjung bisa belajar membuat kapal serta dapat terhubung juga dengan wisata pantai Sigandu dan Celong.

Menurut dia, jika memang eduwisata bahari direlaisasikan pastinya berdampak baik bagi pekerja dan eksistensi galangan kapal kayu, serta masyarakat disekitar obyek wisata yang tentunya bisa meningkatkan kesejahteraanya. (Humas Batang, Jateng/Edo)