Home / Berita / Pembangunan / LANGKAH STRATEGIS BPS DAN DISKOMINFO BATANG MENUJU SATU DATA INDONESIA

Berita

Langkah Strategis BPS dan Diskominfo Batang Menuju Satu Data Indonesia

Batang - Setelah Badan Pusat Statistik (BPS) serta Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Batang memperoleh apresiasi dari BPS Pusat, kini kedua instansi itu melakukan langkah-langkah strategis sebagai model untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang statistik dalam kegiatan Evaluasi Penerapan Satu Data Indonesia di Ruang Pagilaran Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Kabupaten Batang, Kamis (28/11/2019).

Kepala Diskominfo Kabupaten Batang, Jamal Abdul Naser mengemukakan, nantinya model ini akan diterapkan oleh daerah-daerah lain sebagai pedoman dalam penerapan Satu Data Indonesia.

“Pedoman itu akan diperkuat dengan adanya surat edaran dari BPS yang tentunya ditujukan kepada Gubernur, Bupati dan Walikota, untuk mengimplementasikan peningkatan SDM Statistik Sektoral menuju Satu Data Indonesia,” ungkapnya.

Jamal menambahkan, untuk meraih keberhasilan, pertama ditentukan dari kemampuan SDM yang menguasai bidang yang ditugaskan.

Sementara itu, Kepala BPS Batang Tina Wahyufitri menambahkan, dari pertemuan Satu Data Indoneaia yang digelar di Semarang beberapa waktu lalu, BPS dan Diskominfo Batang diminta oleh BPS Pusat untuk meneruskan ke tingkat Kabupaten/Kota.

“Jadi, kami mengapresiasi, ini adalah upaya dari Diskominfo menindaklanjuti pertemuan Satu Data Indonesia level Provinsi,” katanya.

Melihat antusias OPD dan perangkat desa yang sangat tinggi, lanjutnya, tentu informasi Satu Data Indonesia ini dapat disikapi dengan baik nanti.

“Karena untuk menuju Satu Data Indonesia, ada tiga pemegang peranan penting, yakni pembina statistik, wali data dan produsen data,” tuturnya.

Tina menerangkan, BPS sebagai pembina staristik, nantinya mempertimbangkan data yang akan diputuskan menjadi satu pilihan.

“Apakah metadatanya sudah bagus dan metodologinya sudah benar, karena jangan sampai suatu data itu dipakai sebagai acuan tapi standar datanya lemah,” ujarnya.

Sebagai langkah awal, BPS Batang mendapat tugas dari Provinsi Jawa Tengah, yaitu ada 16 tabel yang akan diujicobakan untuk membuat satu data.

“Kira-kira kita bisa tidak duduk bersama menyelesaikan tabel itu. Kalau itu bisa bagus dan rapih, barulah kita bisa ke data-data yang jumlahnya ratusan bahkan ribuan, untuk menjadi satu data,” tandasnya. (MC Batang, Jateng/Heri)