Home / Berita / Pemerintahan / BUPATI BATANG BUKA SILATNAS PETANESIA

Berita

Bupati Batang Buka Silatnas Petanesia

Kota Pekalongan - Bupati Batang Wihaji, secara resmi membuka Silaturahmi Nasional (Silatnas) Organisasi Masyarakat Pecinta Tanah Air Indoensia (Petanesia) di Hotel Sahid Mandarin, Kota Pekalongan, Jumat (18/10/2019).

"Indonesia merupakan negara besar, kita punya kewajiban untuk melanjutkan keberlangsungan masa depan Bangsa," kata Bupati Batang Wihaji. 

Dihadapan para Tokoh agama dan budayawan yang hadir, Bupati mengatakan, ada negara yang lahir dari berbagai bangsa, tapi ada bangsa yang melahirkan berbagai negara. 

"Indonesia lahir dari berbagai bangsa dalam sejarahnya dan berkat pertolongan Tuhan dari berbagai kebhinekaan, perbedaan agama dan karakter, tokohnya serta pengorbanannya," jelasnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, saya sebagai salah satu pendiri Petanesia bersama pendiri lainnya merasa handarbeni tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

"Kegiatan ini merupakan kumpulnya tokoh agama dan budayawan dari berbagai daerah untuk mendiskusikan tentang arah organisasi, rekomendasi Petanesia kepada Indonesia, dan Fatwa Kebangsaan," terangnya.

Sementara, Ketua Umum Petanesia M Eko Setyono mengatakan, Petanesia berangkat dari keprihatinan 13 tahun yang lalu Habib Lutfi Bin Yahya tentang NKRI, yang ternyata saat sekarang lagi digoyah separatisme, radikalisme dan terorisme. 

"Petanesia didirikan oleh Habib Lutfi Ali BinYahya, mantan Bupati Batang Bambang Bintoro dan Bupati Batang Wihaji, Guntoro dan Hasyim bersepakat menentukan arah organisasi, tujuan dan fatwa kebangsaannya mau dibawa kemana," jelasnya.

Petanesia bukan hanya terdiri dari umat muslim saja, lanjutnya, tapi dari berbagai agama dan budayawan di seluruh Indonesia yang hadir untuk berdiskusi menentukan arah organisasi. 

"Petanesia adalah milik kita dan Indonesia, dan hadirnya kita jelas menolak separatisme, radikalisme, terorisme dan khilafah. Pancasila sudah final tidak bisa diganggu gugat dan kita akan mengawalnya," tegasnya.

Dijelaskan pula bahwa Petanesia pergerakannya melalui sejarah dan budaya karena adat istiadat, tradisi bagian dari kecintaan terhadap daerah sebagai jembatan kecintaan terhadap Tanah Air. 

"Tentunya akan lahir jiwa nasionalisme dan tumbuh pula jiwa negarawan, maka berkibarnya sang merah putih, serta harga diri bangsa, jati diri dan kehormatan," pungkasnya. (Humas Batang, Jateng/Edo)