Home / Berita / IKM UKM UMKM / BUPATI BATANG KAGUM LANSIA ISI WAKTU DENGAN BUAT KERAJINAN ANYAMAN BAMBU

Berita

Bupati Batang Kagum Lansia Isi Waktu Dengan Buat Kerajinan Anyaman Bambu

Batang Menjadi lanjut usai (lansia) merupakan sebuah keniscayaan karena semua orang akan menjadi tua, tetapi jadilah lansia yang sehat dan produktif.

Seperti lansia di Desa Sodong yang menyempatkan waktu senggangnya untuk membuat kerajinan bambu seperti minatur wayang, tampah, dan cething.

Melihat kegigihan lansia mengisi waktu tuanya Bupati Batang Wihaji mengunjungi kegiatan Bina Lansia di Desa Sodong, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang, Rabu (9/10/2019). 

"Lansia  Desa Sodong sangat luar biasa, mereka masih sehat, kuat, dan tangguh, serta produktif dalam membuat kerajinan miniatur wayang yang dibuat dari sisa bahan anyaman bambu.

Untuk  kerajinan anyaman miniatur wayang, lanjutnya, dijual kepada anak-anak sekitar atau untuk mainan cucu-cucu mereka. Tak hanya wayang bambu, sebagian mereka juga menjadi pengrajin anyaman bambu yang menjual aneka produk anyaman bambu. 

"Biasanya jika dijual, anyaman bambu ini dijual sekitar Rp3 ribu per buah, kalau tampah dan cething dijual kisaran Rp20 ribu - Rp30 ribu per buah," jelasnya.

Melihat semangat para lansia dalam menganyam, membuat Bupati Batang Wihaji turut penasaran, tak hanya memborong karya para lansia, Bupati juga turut mengikuti kursus singkat membuat miniatur anyaman dari salah satu pengrajin Kasba'i (80). 

Meski terlihat mudah, ternyata membuat miniatur wayang dari anyaman bambu cukup sulit. Terlebih karena sudah terbiasa Kasba'i mempraktikkannya dengan cepat, sehingga Bupati harus menyesuaikannya. 

Meski sempat tertinggal, Bupati dengan luwes mampu mempercepat karyanya mengikuti ritme Kasba'i. Kurang dari tiga puluh menit, satu miniatur wayang berhasil diselesaikan Kasba’i.

Setelah menyelesaikan wayangnya, Bupati semakin mengapresiasi semangat para lansia yang masih rajin menganyam. 

"Meski sudah berumur mereka tetap produktif. Mungkin karena inilah angka harapan hidup di sini tinggi, tadi ada beberapa lansia yang berusia lebih dari 80 tahun, tapi masih sehat," terangnya.

Menurutnya, karya miniatur wayang ini juga punya potensi pasar yang menjanjikan jika bisa digarap dengan serius. Ke depan pihaknya akan berusaha mensupport agar bisa ada inovasi dari pengembangan produk anyaman dari para lansia ini. 

Salah satu lansia, Kasba'i mengaku senang karena di usia senjanya masih bisa produktif. Biasanya karya wayangnya dibeli oleh anak-anak sekitar rumahnya untuk dijadikan mainan. Sedangkan untuk hasil anyaman lainnya ia jual ke pasar-pasar terdekat. 

"Untuk tampah dan bakul dijual ke pasar-pasar. Harganya macam-macam ada yang Rp20 Rp30 ribu per buah. Kalau sedang luang biasanya sehari bisa membuat satu tampah, nah sisa sampah bambunya saya buat anyaman wayang untuk dijadikan mainan dan dijual dengan harga Rp3 ribu per buah," terangnya. (Humas Batang, Jateng/Edo)