Home / Berita / Pembangunan / TIM SURVEI PEMKAB BATANG TINJAU TIGA LOKASI ISLAMIC CENTER

Berita

Tim Survei Pemkab Batang Tinjau Tiga Lokasi Islamic Center

Batang - Tim Survei dari Pemerintah Kabupaten Batang meninjau lokasi Islamic Center yang berada di tiga lokasi yang berbeda, Selasa ( 8/10/2019).

Tiga lokasi itu di antaranya di Jl. Tentara Pelajar Kelurahan Kauman, Desa Tumbrep Kecamatan Bandar dan Dukuh Petamanan, Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang. 

Tim  survei lokasi tanah terdiri dari Asisten Pemerintahan Sekda Batang Retno Dwi Irianto, Aisten Pembangunan Sekda Batang Wondi Ruki Isnanto, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Ketut Mariadji, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Supraptu dan Ketua Forum Komunikasi Bimbingan Haji Indonesia (FKBHI) Kabupaten Batang KH. Zainal Arifin. 

"Tim pembangunan Islami center masih meninjau tiga lokasi, nanti Bupati Batang Wihaji yang menentukan lokasinya atas pertimbangan dari tim survei," jelas Asisten Tata Pemerintahan Sekda Batang Retno Dwi Irianto 

Dari tiga lokasi ini, lanjutnya, semua tanah milik Pemkab Batang yang pertama di Kuman Batang tanah hasil bengkok, tanah Desa Tumbrep dikelola oleh Perusda dan tanah di Banyuputih. 

"Survei ini untuk mengetahui sisi kelebihan masing - masing lokasinya tanahnya, tingkat kesulitan dan sampai akses infrastruktur jalannya yang nantinya sebagai bahan masukan Bupati untuk memutuskan lokasinya," terangnya.

Ia juga mengatakan bahwa tanah yang dibutuhkan untuk lokasi Pembangunan Islamic Center minimal dua hektar, tapi kita harapkan lebih dari itu. Karena akan dikembangkan untuk mendukung wisata yang berbasis lingkungan. 

"Bukan sekadar untuk Islamic center, tapi sebagai tempat wisata berbasis lingkungan yang mengangkat potensi daerah," sambungnya. 

Ia menyampaikan Islamic Center memang sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Detail Engineering Design (DED) masuk di tahun 2020. 

Ketua Forum Komunikasi Bimbingan Haji Indonesia Pelaksana Kabupaten Batang KH. Zainal Arifin mengatakan, Islamic Center memang aspirasi dari jamaah haji yang menginginkan gedung sejak kepimpinan Bupati Bambang Bintoro. Karena selama ini kalau menggelar manasik haji harus ke luar daerah Batang. 

"Atas desakan dari FKBIH Kabupaten Batang yang jumlahnya 17 anggota mendesak Pemkab di era kepemimpinan Bupati Bambang Bintoro, berarti sudah 13 tahun lebih namun karena keterbatasan anggaran belum terealisasi," ujarnya. 

Dijelaskan pula bahwa di tahun 1975 Kabupaten Batang yang naik haji hanya 15 orang, dan di tahun 2019 mencapai 987 orang. 

"Artinya tingkat tingkat keimanan masyarakat Kabupaten Batang naik, dan bisa dipastikan naik pula tingkat ekonominya, maka Islamic center sebagai media syiar agama dan manasik haji perlu diwujudkan," terangnya. 

KH Zaenal Arifin juga menambahkan tanah di tiga lokasi seperti tanah di Batang lokasinya terlalu sempit begitu juga akses jalannya, sebetulnya strategis di dalam kota. 

“Kalau di Banyuputih luas tanahnya hanya 1,8 hektar, namun juga banyak permasalahan secara sosiologi dan harus ijin ke Kementerian Perhubungan, untuk lokasi ketiga di Desa Tumbrep Kecamatan Bandar luasan tanahnya mencapai 3,1 hektar,” pungkasnya. (Humas Batang, Jateng/Edo)