Home / Berita / Kesehatan / DINKES BATANG APRESIASI KREATIFITAS PUSKESMAS

Berita

Dinkes Batang Apresiasi Kreatifitas Puskesmas

Batang - Dinas Kesehatan (Dinkes) gandeng Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Batang, melakukan monitoring dan Evaluasi (Monev) penyerapan dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di empat Puskesmas Kabupaten Batang, Senin (7/10/2019).

Keempat puskesmas yakni puskesmas Blado 1, Blado 2, Bandar 2 dan Warungasem. 

Hasil dari monev, penyerapan dari Fisik maupun keuangan sudah  terhitung bagus, karena rata-rata sudah mencapai 60 persen lebih. Dinkes terus mendorong agar puskesmas bekerja keras untuk memaksimalkan realisasi BOK. 

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Batang, Heru Wibowo selain mengapresiasi penyerapan anggaran di empat puskesmas, juga terhadap program-program unggulan yang mereka canangkan, pasalnya program tersebut sesuai kebutuhan masyarakat, sehingga manfaat dana BOK betul-betul dirasakan. 

"Capaian sudah bagus, terus tingkatkan kinerja dengan program-program kreatif agar masyarakat betul-betul terlayani dengan baik," cetus Heru didampingi tim Kejari Kabupaten Batang. 

Heru menyebutkan program kreatif yang dicanangkan puskesmas diantaranya dari Blado 1 yang mengunggulkan program Bayi ditimbang Stunting hilang (Bambang Tilang) dan Jambane Sehat Kaline Bersih (Jabat Kasih). 

"Angka kepemilikan jamban sehat di wilayah kerja Puskesmas Blado 1 masih rendah yaitu diangka 41 persen, jadi program ini yang diprioritaskan. Disamping terus menggenjot turunnya angka stunting yang jadi program prioritas pemerintah," katanya. 

Kemudian dari Blado 2, ada pelayanan kunjungan kerumah warga dengan Cerdas, Empati,Ramah , inovatif dan Amanah (Anjang ceria) yaitu pelayanan jemput bola untuk warga yang membutuhkan. Layanan ini digalakan karena kondisi desa di wilayah Blado 2 yang berkontur pegunungan. 

Berbeda dengan unggulan dari Puskesmas Bandar 2, mereka memprioritaskan program Rumah Bersalin karena terdapat angka kematian ibu melahirkan di wilayahnya. Setiap bulan sebanyak 40 sampai 50 ibu melahirkan di rumah bersalin Puksesmas Bandar 2, layanan tersebut beroperasi selama 24 jam penuh. 

Sedangkan Puskesmas Warungasem, sambung Heru, gencar memberikan pelayanan di Pos Binaan Terpadu (POSBINDU). Pelayanan tersebut berupa kegiatan monitoring dan deteksi dini faktor resiko penyakit tidak menular terintegrasi serta gangguan akibat kecelakaan dan tindakan kekerasan dalam rumah tangga yang dikelola oleh masyarakat melalui pembinaan terpadu. Semua desa di Warungasem telah memiliki Posbindu, setiap desa sebulan sekali dilakukan layanan tersebut. 

"Program kreatif tersebut sangat penting guna membantu mengatasi permasalahan kesehatan yang dialami warga Batang," tegas Heru. 

Dia berpesan kepada semua Kepala Puskesmas, petugas kesehatan dan pihak terkait, supaya dapat menggunakan BOK semaksimal mungkin. Pemerintah Pusat telah menyediakan dana BOK  2019  di Batang senilai Rp. 14,1 miliar. Puskesmas harus mampu memenuhi target, paling tidak 80-90 persen capaian kegiatan.

"Sebisa mungkin dana itu digunakan untuk peningkatan kesehatan masyarakat, kegiatan kreatif terus dilakukan agar kesehatan warga meningkat, angka kematian ibu hamil dan bayi dapat menurun, serta ODF capai 100  persen di tahun 2019 terwujud," tukasnya. 

Sementara Kepala Seksi hukum perdata dan tata usaha negara (Kasi Datun) Jaksa Muda, Dista Anggara, menambahkan Kejari Batang berkomitmen melakukan pendampingan hukum terhadap penyerapan dana BOK. Sebagai pengacara negera, lanjutnya, Kejaksaan dalam BOK bersikap pasif, karena pihaknya tidak diperbolehkan masuk sampai ke hal-hal teknis. 

"Tugas kita adalah pendampingan, tentu pencegahan adalah hal yang kita utamakan. Maka puskesmas ketika mengalami kendala terkait hukum dalam mengelola BOK segera konsultasikan dengan Kejaksaan," pungkasnya. (MC Batang, Jateng/wan/Ardhy)