Home / Berita / Seni dan Budaya / BUPATI BATANG : SENIMAN BUTUH RUANG BEREKSPRESI

Berita

Bupati Batang : Seniman Butuh Ruang Berekspresi

Batang - Sebuah karya dibuat dengan penuh daya imajinasi dari seorang seniman, pada akhirnya harus disuguhkan bagi para penikmat seni. Namun selama ini, mereka yang berjiwa seni tinggi, belum memiki ruang khusus untuk mengekspresikan karyanya, karena Kota Batang belum mempunyai gedung kesenian maupun taman budaya.

Bagi Bupati Batang Wihaji, hal itu masih menjadi pekerjaan rumah yang belum terselesaikan. Maka di hadapan insan dan penikmat seni, ia berupaya untuk mewujudkan cita-cita warganya supaya Batang memiliki media untuk berekspresi.

“Memang di Batang ini kan belum punya gedung kesenian, sementara setiap kali ada kegiatan di Jalan Veteran. Ini PR, coba nanti kita pikirkan untuk jangka pendek dan jangka panjangnya, kita akan cek perkembangannya tahun-tahun ke depan,” ungkap pria yang pernah menjadi bagian dari anak teater kampus, usai menyerahkan penghargaan kepada pemenang Festival Drama Pelajar di Gedung Wanita Kabupaten Batang, Minggu (6/10/2019).

Menurut Bupati, Kota membutuhkan gedung kesenian, sebagai ruang bagi para seniman dan kaum milenialnya untuk mengekspresikan imajinasinya, baik di bidang teater, musik, tari maupun seni rupa.

“Seni itu memang harus dipublikasikan untuk khalayak, terutama bagi mereka yang memiliki jiwa seni yang tinggi dan tak bisa dibendung lagi di wilayah Batang,” tuturnya.

Untuk Gedung Wanita ini, lanjutnya, akan coba kita lihat dulu substansi dari gedung itu. “Selama ini kalau ada kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pementasan memang di sini, tinggal berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU-PR). 

Bupati Wihaji menegaskan, masyarakat Kabupaten Batang harus sedikit bersabar, karena untuk memutuskan Gedung Wanita menjadi Gedung Kesenian, memerlukan pemikiran dan perencanaan yang lebih mendalam.

“Melihat semangat dan geliat berkesenian dari kaum milenial Batang, Pemkab harus memberikan ruang istimewa bagi penikmatnya,” tandas Bupati Wihaji.

Sementara mendengar rencana Bupati Wihaji yang ingin menjadikan Gedung Wanita  sebagai gedung kesenian, Ketua Dewan Kesenian Daerah (DKD) Batang, Tri Bakdo merasa bahagia, karena cita-cita itu sudah sejak lama diidamkan oleh para insan seni di Kabupaten Batang.

“Karena di sini kan masih tempat olahraga, nanti ketika Gedung Olahraga (GOR) itu sudah jadi, tidak ada lagi alasan di sini untuk olahraga. Tinggal di sini dibangun untuk gedung kesenian,” ungkapnya.

Hal itu bagus sekali, lanjutnya, karena pemuda Batang itu tidak mempunyai ruang untuk mengekspresikan jiwa seni mereka. 

“Pemuda itu kalau malam minggu mau nongkrongnya ning endi (berkumpulnya di mana) kan ndak punya. Lha kalau di sini gedung kesenian, syukur-syukur bisa jadi taman budaya, kan luar biasa,” ujar seniman seni rupa yang karyanya telah merambah ke mancanegara.

Ia menjabarkan, taman budaya itu, untuk menampung eksistensi semua kesenian teman-teman di Batang. 

“Semangat berkesenian generasi muda Batang sangat luar biasa, karena sudah diakui oleh seniman-seniman dari luar kota yang telah tiga hari tiga malam menikmati suguhan istimewa, yaitu Festival Teater Pelajar yang memukau,” tegasnya. (MC Batang, Jateng/Heri)