Home / Berita / IKM UKM UMKM / PEMKAB YAKIN BATANG EXPO PENUHI TARGET RP6 M

Berita

Pemkab Yakin Batang Expo Penuhi Target Rp6 M

Batang Gelaran Batang Expo yang digelar setiap tahunnya, selalu membawa harapan positif bagi Pemerintah Kabupaten Batang. Pemkab memperkirakan transaksi yang diraih mencapai Rp6 miliar, sesuai target yang diinginkan oleh Bupati Batang Wihaji.

Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Batang Gagok Prastyono saat ditemui di ruang kerjanya Jumat (4/10/2019) mengatakan, target itu akan terpenuhi, karena berdasarkan pengalaman event Batang Expo memiliki daya tarik tersendiri, dengan menampilkan hasil-hasil pemikiran kreatif dan inovatif, sejalan dengan revolusi industri 4.0.

“Dari pengamatan seluruh pihak, tahun ini target itu akan terpenuhi, karena pedagang kuliner yang menjajakan dagangannya lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya, sehingga dinilai realistis jika target yang ingin dicapai Rp6 miliar, dibandingkan tahun lalu Rp5 miliar,” paparnya.

Gagok menjelaskan, Pemkab Batang menyiapkan 152 stand, yang terdiri dari Multiproduk 44 stand, UMKM dan Otomotif 33 stand, OPD dan Kecamatan 66 stand, Kuliner 12 stand.

“Stand yang kami sediakan, sudah terisi semua,” tuturnya.

Lebih lanjut Gagok menerangkan, Pemkab Batang menghendaki agar semua pedagang yang memeriahkan Batang Expo adalah dari pedagang lokal. Namun kenyataannya tidak bisa dipungkiri, bahwa pedagang dari luar daerah juga sangat antusias untuk menjadi bagian dari kemeriahan event UKM terbesar di Batang ini.

“Karena sugestinya para pedagang, kalau berjualan di Alun-alun Batang itu, nanti kalau berjualan di kota-kota lain menjadi laris. Istilahnya mereka ingin ngalap berkah (meraup berkah),” ungkapnya.

Gagok Prastyono mengharapkan, seluruh produk yang dijajakan benar-benar berkualitas, agar bisa bersaing dengan yang lain, sehingga roda perekonomian di Kabupaten Batang dapat berputar makin kencang.

Salah seorang pengrajin Batik Rifa’iyah, Zakiyah membawa beberapa batik hasil karyanya dengan motif beragam. Ada 16 motif yang dibawa di antaranya motif Gomblong Sak Iris, Blorongan, Romo Gendong, Benji, Tambal, Materos, Gendaka.

“Harganya bervariasi tergantung dari motifnya. Materos Rp2.500.000,00, Gendakan Rp1.900.000,00, Tambal Rp2.300.000,00,” tuturnya.

Menurutnya, Batik Rifa’iyah memiliki keunikan tersendiri dibandingkan batik-batik lainnya. Dilihat dari proses pembuatannya yang memakan waktu yang cukup lama dengan terus dibacakan sholawat (pujian) kepada Nabi Muhammad. 

“Para pembatik harus terus dimotivasi pengrajinnya dulu, karena kita kan bikinnya lama mas, antara 3-6 bulan, tanpa waktu jeda,” terangnya.

Batik Rifa’iyah adalah batik tulis murni, sisi bagian depan dan belakang semua motifnya adalah batik tulis. Pewarnaannya melawati tiga tahapan. Motif yang cenderung fauna, maka harus dilakukan pemenggalan, karena dalam syaraiat Islam, tidak diperkenankan menggambarkan makhluk hidup secara utuh.

“Semoga lewat promosi di Batang Expo ini, supaya masyarakat itu kenal bahwa di Kabupaten Batang ada Batik Rifa’iyah,” tandasnya.

Batang Expo digelar sejak 3-7 Oktober, yang dibuka langsung oleh Bupati Wihaji dengan menghadirkan Habib Ali Zainal Abidin Assegaf dari Majelis Az Zahir. Dan malam penutupan warga Batang akan dibuat banjir air mata, karena penampilan istimewa “ The Godfather of Broken Hearth” Didi Kempot, yang siap melantunkan tembang-tembang Jawa bernuansakan rindu dan cinta. (MC Batang, Jateng/Heri)