Home / Berita / Teknologi / PENERAPAN BIOTEKNOLOGI PELAJAR BATANG DI BIDANG PANGAN KEKINIAN

Berita

Penerapan Bioteknologi Pelajar Batang di Bidang Pangan Kekinian

Batang - Selama ini masyarakat hanya mengenal menu tape berbahan dasar ketan dan singkong, tanpa variasi apapun. Namun, berkat kejelian dan kreativitas guru dan pelajar, maka terciptalah berbagai menu tape dengan beragam bahan dasar.

Para pelajar menerapkan hasil dari materi pembelajaran bioteknologi konvensional khusus bidang pangan, yang dikembangkan dalam menu tape, di ruang kelas SMPN 3 Kabupaten Batang, Rabu (2/10/2019).

“Anak-anak mengembangkan menu tapi, yang semula tidak begitu disukai, menjadi lebih disukai generasi kekinian. Menu yang diolah antara lain dari bahan dasar ketan, ubi ungu, ubi kuning, pisang dan singkong yang divariasikan berbagai macam rasa tape menjadi es dan digoreng,” papar Erma Fatmawati, selaku guru mata pelajaran IPA.

Ia menerangkan, hasilnya akan dibawa ke Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Jakarta. Best practis yang dilaksanakan ini sebagai materi dari pembelajaran inovatif dari direktorat, menggunakan project best learning, bioteknologi konvensional. 

Hal lain yang ingin dikenalkan kepada anak didik, yaitu berlatih menjadi pengusaha dengan membuat layaknya sebuah kafe. Kemudian di akhir semester I, akan diadakan pameran, untuk menunjukkan hasil pembelajaran kepada bapak/ibu guru.

“Program penciptaan 1.000 wirausaha muda baru, sangat korelatif dengan yang sudah dikerjakan anak-anak, karena mereka berkreasi dan berinovasi, lewat menyusun pembelajaran, sekaligus berlatih wirausaha,” terangnya.

Erma mengharapkan, semua anak didiknya di masa yang akan datang dapat menjadi pemimpin di perusahaan masing-masing. 

“Sehingga mereka bisa menyerap banyak tenaga kerja dan akan mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Batang,” tegasnya.

Salah satu siswi, Nasyaira menuturkan, setelah mendapatkan materi pembelajaran  bioteknologi bidang pangan, membuatnya mampu mengembangkan bahan makanan menggunakan mikroorganisme. 

“Selain itu, saya bisa mengetahui takaran yang tepat, agar makanan yang dihasilkan jadi lebih menarik,” tuturnya.

Nasyaira juga sangat mendukung program penciptaan 1.000 wirausaha muda baru, dengan menemukan bahan yang baik dan cara pengemasan semenarik mungkin agar konsumen tertarik. (MC Batang, Jateng/Heri)