Home / Berita / Ekonomi / PANDAWA STREET FOOD UNTUK PEMERATAAN PEREKONOMIAN DI BATANG

Berita

Pandawa Street Food untuk Pemerataan Perekonomian di Batang

Batang - Pemerintah Kabupaten Batang akan merealisasikan janjinya untuk memindahkan ratusan pedagang yang selama empat tahun membuka lapak dagangannya di sekitar Jalan Diponegoro, A. Yani dan Veteran ke Jalan Ahmad Dahlan dengan nama Pandawa Street Food.

“Tujuan utamanya untuk memecah keramaian dan pemerataan perekonomian, yang semula terpusat di tiga jalan itu. Maka Pemkab Batang melakukan penyebaran pedagang di beberapa titik, termasuk di Jalan Ahmad Dahlan,” ungkap Bupati Batang Wihaji usai menyerahkan gerobak kepada pedagang di halaman Kantor Bupati Kabupaten Batang, Jumat (2/8/2019).

Lebih lanjut, Bupati menyampaikan, dibuatnya Pandawa Street Food ini, merupakan sebagai langkah awal untuk menginspirasi munculnya titik-titik perekonomian baru di Kota Batang, namun regulasinya tetap berada di bawah Pemkab Batang. 

“Secara resmi pemindahan pedagang dari sekitar Alun-alun ke Pandawa Street Food akan dilakukan pada 9 Agustus mendatang, bersamaan dengan uji coba jalur satu arah. Beberapa jalan yang akan diberlakukan jalur satu arah antara lain: Jalan Ahmad Dahlan, A. Yani, Brigjen. Katamso dan Dr. Sutomo,” terangnya.

Bupati memastikan, para pedagang mendapat bantuan berupa gerobak dan sarana prasarana pendukung, seperti air, lampu penerangan jalan dan listrik. 

“Bagi pedagang yang telah lama menggelar dagangannya di Jalan Ahmad Dahlan, tidak perlu khawatir, karena akan tetap diberikan ruang supaya dapat mempertahakan konsumen lama sekaligus mendapatkan pelanggan baru,” tegasnya.

Pandawa Street Food akan semakin ramai karena nantinya setiap pekannya ditampilkan event-event musik dan kesenian, sehingga semua kalangan masyarakat dapat ikut merasakan manfaat atas keberadaan pusat kuliner dan hiburan masyarakat. 

Untuk mengawalinya, seluruh Aparatur Sipil Negara dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah diminta untuk mencicipi kuliner di sepanjang Jalan Ahmad Dahlan, dengan harapan masyarakat pun ikut meramaikan Pandawa Street Food menjadi destinasi baru wisata kuliner Kota Batang.

Kepala Disperidagkop dan UKM, Subiyanto menerangkan, 143 gerobak dberikan kepada para pedagang yang akan segera menempati Pandawa Street Food, yang berasal dari Kementerian Perdagangan 100 buah dan APBD 43 buah. 

“Untuk pembagiannya sebanyak 30 buah diberikan kepada Organisasi Kemasyarakatan Muslimat NU, dan 112 diberikan kepada pedagang,” tuturnya.

Ia menuturkan, fasilitas penunjang lain yang diberikan yakni tempat sampah, lampu taman di 15 titik, air dari PDAM di empat titik dan stop kontak untuk menerangi dagangan mereka di malam hari.

“Pandawa Street Food akan dibagi menjadi dua bagian, yaitu arah timur khusus kuliner dan arah barat khusus permainan anak,” tuturnya.

Dibangunnya Pandawa Street Food berdampak besar untuk memecah pertumbuhan perekonomian di Kota Batang. Meskipun pusat perekonomian berada di tengah kota, tetapi harus dilakukan penataan, agar jalan dan lingkungan sekitarnya tertata dengan rapi. 

“Para pedagang tidak perlu merasa takut akan kehilangan pelanggan, karena lambat laun pasti ramai dengan sendirinya, walaupun memang membutuhkan waktu, bahkan mungkin akan mendatangkan konsumen baru,” ungkapnya.

Subiyanto menyarankan, jikalau suasana Pandawa Street Food sudah ramai, dan dimungkinkan akan bertambahnya pedagang baru, maka jenis makanan yang dijual harus berbeda dari yang sudah ada, agar konsemen memiliki banyak varian kuliner.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Pedagang Ahmad Dahlan, Mustofa menanggapi pemindahan pedagang ke Pandawa Street Food, harus menggelar dagangan di tempat baru. 

“Ada 120 pedagang yang siap pindah ke Pandawa Street Food, karena semua persyaratan yang diajukan telah dipenuhi Pemkab, yaitu sarana prasarana pendukung, bagi pedagang,” ungkap Mustofa yang juga telah empat tahun berdagang mie gobyos di samping Rumah Dinas Bupati.

Menurutnya, selama menggelar dagangan di sana, sangat menguntungkan karena konsumen berdatangan dari segala pnjuru. Hal itu disebabkan jalan A. Yani merupakan pusat perekonomian Kota Batang.

“Selama kurun waktu tiga bulan ke depan, anggota Paguyuban Pedagang Ahmad Dahlan belum bersedia jika ada penambahan pedagang baru, karena masa itu masih tergolong penyesuaian untuk mengetahui perkembangan pertumbuhan perekonomian,” tegasnya.

Ia mengharapkan , setelah dilakukan pemindahan kondisi jalan di seputar Alun-alun benar-benar bersih dari aktivitas perekonomian.

“Jangan sampai muncul pedagang-pedagang baru setelah kami pindah ke Pandawa Street Food,” pungkasnya. (MC Batang, Jateng/Heri)