Home / Berita / Ekonomi / PENANGKAL HARGA CABE YANG MAKIN MELANGIT

Berita

Penangkal Harga Cabe yang Makin Melangit

LPPL Abirawa TOP FM 104.9 guna mendukung program pemerintah tentang penyampaian informasi public di bidang pertanian,  program Sintrenan (Seputar Informasi Tren Pertanian) ini siap memberikan solusi dalam mengatasi serba – serbi   masalah pertanian. Salah satu masalah yang dihadapi  adalah harga cabe yang kian hari kian mahal membuat masyarakat memutar otak untuk menanam cabe, baik untuk dijual maupun dikonsumsi sendiri. LPPL Abirawa FM mengundang narasumber penyuluh pertanian Dedi Setiawan dari Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kec. Limpung, Rabu (10/05).
Menurut Dedi Setiawan cabe merupakan salah satu komoditas pertanian yang harganya sangat berfluktuasi.  Apalagi di hari – hari menjelang lebaran pasti harganya melonjak tinggi. Hal ini yang memancing warga untuk menanam cabe, baik untuk dijual maupun sekedar untuk persediaan sendiri. Sayangnya bagi yang tinggal di perkotaan keterbatasan lahan untuk menanam cabe masih menjadi masalah utama.
“Jangan khawatir Mitra Abirawa dan Kadang Tani, kami mempunyai solusi untuk menangkal harga cabe yang makin mahal, dengan cara menanam cabe dalam pot atau polybag,” ujar Dedi saat memaparkan keuntungan menanam cabe menggunakan polybag di studio LPPL Abirawa FM.
Dia mengatakan cara menanam cabe dalam pot atau polybag cukup mudah dilakukan, baik di dataran tinggi maupun rendah. Secara umum menanam cabe dapat dilakukan pada ketinggian 0-2.000 meter di atas permukaan laut. Suhu optimal bagi  tanaman cabe berkisar pada 24-27’C. Salah satu cabe yang cocok ditanam di pekarangan adalah cabe  keriting. Bibit cabe dapat dibeli di kios penjual bibit cabe dengn harga Rp. 300,- per bibit. Bibit yang sehat dan siap ditanam di polybag adalah yang berumur 3-4 minggu dan sudah membentuk 4-5 helai daun dengan tinggi antara 5-10 cm. Setelah bibit dan media tanam siap, .lakukan penanaman ke dalam polybag. Lakukan pekerjaan ini saat pagi atau sore hari, dimana matahari tidak terlalu terik untuk menghindari stress pada tanaman. Pemindahan bibit ke dalam lubang tanam dilakukan dengan hati – hati. Lakukan penyiraman 3 hari sekali dan penggunaan pestisida hanya dilakukan apabila tanaman terserang hama saja.
Dedi menambahkan panen pertama dapat dilakukan sekitar umur 60-75 hari, panen kedua dan seterusnya 2-3 hari dengan jumlah panen bisa mencapai 30-40 kali tergantung ketinggian tempat dan cara budidayanya.
Program Sintrenan dapat disimak setiap hari Rabu pukul 14.00 -15.00 wib dan Kamis pukul 20.00 – 21.00 wib. Mitra Abirawa dapat ikut berpartisipasi melalui sms 0815 692 9950 dan telpon 391 324. Sintrenan membahas serba – serbi dan memberi solusi kepada para petani. (Heri/MC)