Home / Berita / Pariwisata / MEMBANGUN INDONESIA DARI PINGGIRAN LEWAT PARIWISATA

Berita

MEMBANGUN INDONESIA DARI PINGGIRAN LEWAT PARIWISATA

Pertumbuhan ekonomi Indonesia sempat melonjak selama 2004-2012, yang ditopang oleh tingginya ekspor komoditi.  Bisa dilihat dari nilai ekspor non-migas yang meningkat rata-rata 21,1 persen per tahun. Buntutnya cadangan devisa pun dari USD 36,2 miliar pada akhir 2003 menjadi USD 112,8 miliar pada akhir tahun 2012, namun kenaikan tersebut tak mampu terus bertahan, terutama setelah permintaan komoditi dari Tiongkok menurun dan terjadi krisis utang di Eropa.
“Menghadapi situasi tersebut, pemerintah mencoba mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap ekspor komoditi melalui pembangunan infrastruktur, peningkatan nilai tambah ekonomi utamanya industri manufaktur dan pariwisata untuk menjaga pertumbuhan ekonomi,” kata Maarlinda Irwanti anggota komisi X  DPR RI saat berkunjung ke Posyandu desa Subah Jum’at (12/5).
Upaya tersebut lanjutnya, bisa ditemukan lewat visi pengembangan pariwisata nasional yang disusun BAPPENAS dalam dokumen “Pokok - pokok Reformasi Pariwisata yang menyatakan, bahwa :
1.    Pariwisata menjadi andalan pembangunan nasional dalam bidang ekonomi dan bidang-bidang lainnya demi kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia.
2.    Indonesia menjadi kawasan pariwisata dunia yang mengutamakan pengembangan pariwisata nusantara dan sekaligus sebagai tujuan wisatawan mancanegara.

Marlinda mengatakan, saya sengaja mengajak para blogger supaya mempromosikan pariwisata yang ada di Batang. Saya yakin kalau yang mempromosikan para blogger pasti akan jadi lebih menarik karena tulisan mereka lebih menonjolkan art- nya, otomatis perekonomian akan meningkat dengan  daerah pariwisata yang sudah dikenal masyarakat luas.

Ditemui secaraterpisah menurut Christine Even Organizer (EO) dari Kementrian Pariwisata, destinasi pariwisata di Batang sangat bagus, sarana prasarananya jauh lebih baik dari daerah sebelumnya. Contohnya seperti Pagilaran saran untuk menuju ke sana sudah sangat mendukung menmpermudah para traveler mengexposenya. Memang sudah menjadi hoby mereka travelling jadi siap untuk mengexpose daerah – daerah yang mempunya destinasi wisata yang selama ini belum secara maksimal dikenalkan  pada pecinta wisata di Indonesia. “ Karena ini sudah menjadi program dari Pemerintah, jadi sudah tugas kita untuk mempromosikan destinasi wisata, tujuannya agar perekonomian Indonesia bisa bangkit,” terangnya.

Disela – sela kesibukannya mengantar para blogger mempromosikan pariwisata Batang, Marlinda menyempatkan diri untuk menyambangi posyandu di desa Subah. Menurutnya peran posyandu di Batang sangat baik, khususnya Subah partisipasi warga sangat tinggi untuk datang ke posyandu,  dibantu  para kader yang dengan ikhlas mengabdikan diri untuk kepentingan generasi muda yang akan datang di bidang kesehatan. “ Posyandu membantu masyarakat agar putra – putrinya ditimbang, diukur tinggi badan, lingkar kepala, pemberian makanan sehat sekaligus imunisasi sehingga kesehatan anak – anak akan terdeteksi dengan baik,” kata Marlinda.

Marlinda menambahkan bantuan lainnya berupa makanan sehat untuk anak sekolah, ibu hamil dan menyusui. “ Insya Allah dengan pemberian vitamin pada anak dan buku bacaan anak, akan menjadi generasi penerus yang sehat fisik dan rohaninya maka akan terwujud generasi emas tahun 2045 dengan partisipasi semua pihak,” harapnya.

Dirinya mengucapkan terima kasih kepada para kader posyandu yang telah mengabdikan dirinya untuk kepentingan masyarakat dan generasi Indonesia. “ Kerjasama antara kader dan  desa yang kreatif dan inovatif akan menghasilkan generasi yang sehat dan cerdas di masa depan,” imbau Marlinda.

“ Dengan besarnya dana desa hampir 1 M saya berharap Kepala Desa tidak hanya membangun infrastruktur tetapi juga membangun masyarakat desa jasmani dan rohani, dengan menyisihkan dana desa untuk kepentingan anak bangsa dari sarana prasarana hingga kesejahteraan para kader posyandu,” tegasnya.

“ Karena apabila sebuah desa hanya mempunyai infrastruktur yang baik tetapi tidak membangun kesehatan masyarakat dan mental anak bangsa, maka cita – cita tahun 2045 untuk menjadikan generasi emas tidak akan terwujud,” ujar Marlinda.  (Heri/MC)