Berburu Segarnya Jeruk di Agroeduwisata Clapar
Batang - Selama sepekan Agroeduwisata Petik Jeruk Clapar menjadi buruan para penikmat buah dengan kandungan vitamin C itu. Pasalnya, saat ini memasuki musim panen raya, sehingga dipastikan setiap harinya ratusan pengunjung membanjiri kebun jeruk seluas 1,5 hektar.
Batang
- Selama sepekan Agroeduwisata Petik Jeruk Clapar menjadi buruan para penikmat
buah dengan kandungan vitamin C itu. Pasalnya, saat ini memasuki musim panen
raya, sehingga dipastikan setiap harinya ratusan pengunjung membanjiri kebun
jeruk seluas 1,5 hektar.
Kepala
UPTD Balai Benih Pertanian Dispaperta Batang Umi Kulsum mengatakan, meski
perdana namun antusias masyarakat sangat tinggi untuk memetik dan merasakan
langsung segarnya jeruk langsung dari pohonnya.
“Ini
baru pertama kali dan responsnya positif, pengunjungnya dari Batang, Pekalongan
dan sekitarnya. Mereka tertarik sensasi memetik langsung dari pohonnya,” katanya,
saat mendampingi pengunjung, di UPTD Balai Benih Pertanian, Kecamatan Subah,
Kabupaten Batang, Selasa (3/9/2024).
Saat
ini UPTD Balai Benih Pertanian telah memanen jeruk varietas Siyam Pontianak
yang rasanya manis dan segar. Serta delapan varietas unggulan baru lainnya
untuk koleksi dan pelestarian tanaman.
“Tiap
harinya sebanyak 200 hingga 300 pengunjung memadati area kebun. Pengunjung tidak
dikenakan biaya masuk alias gratis, mereka dipersilakan memetik dan makan
langsung dari pohonnya serta bagi yang ingin membawa pulang akan ditimbang per
kilogram Rp15 ribu,” jelasnya.
Selain
sensasi memetik buah, pengunjung tentu menyasar harga yang lebih murah
dibandingkan di pasaran yang mencapai Rp20 ribu per kilogram.
“Saat
ini hasil panen masih memenuhi kebutuhan pasar lokal, namun ke depan
ditargetkan jumlahnya meningkat jadi 20 kilogram untuk tiap pohonnya,”
terangnya.
Salah
seorang pengunjung Dawiyah bersama putrinya mengaku, senang karena
agroeduwisata ini membantu anak mengenal buah-buahan dengan melatih mereka
memetik langsung.
“Saya
kira tidak mahal karena di sini bisa metik langsung dan rasanya manis, murah
pula harganya. Ini sudah metik sekilo, mau nambah dua kilo lagi,” ungkapnya.
Hal
senada juga diutarakan, Nyonya Joko bersama Komunitas Jalan Nordik Indonesia
(KJNI) yang sengaja memilih area kebun sebagai tempat berolahraga sekaligus
wisata memetik jeruk. “Rasanya manis dan ini menarik karena bisa metik sendiri,”
ujar dia.
Di
lahan dengan luas total 8 hektar ini juga menjadi pusat produksi tanaman buah
seperti durian, manggis, kelengkeng, rambutan dan lainnya yang siap dipanen.
(MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)