Khawatir Terhipnotis Setan Gepeng, Gen Z Digembleng LCC
Batang - Tak ingin generasi Z, terhipnotis oleh gawai atau akrab disebut "setan gepeng", pengelola Perpusdes Sapta Prabu Candiareng melatih kemampuan literasi pelajar SD/MI lewat Lomba Cerdas Cermat (LCC). Mengangkat mapel aritmatika hingga pengetahuan desa, pengelola berupaya membangkitkan kepedulian generasi Z, terhadap kampung halamannya.
Batang
- Tak ingin generasi Z, terhipnotis oleh gawai atau akrab disebut "setan
gepeng", pengelola Perpusdes Sapta Prabu Candiareng melatih kemampuan
literasi pelajar SD/MI lewat Lomba Cerdas Cermat (LCC). Mengangkat mapel
aritmatika hingga pengetahuan desa, pengelola berupaya membangkitkan kepedulian
generasi Z, terhadap kampung halamannya.
Kepala
Perpusdes Sapta Prabu Agus Supriyanto mengakui, ada kecemasan yang muncul
ketika melihat gen z yang hampir terhipnotis oleh gawai. Budaya literasi yang
mulai luntur menginisiasi digelarnya LCC, sebagai upaya membangkitkan
intelektualitas dan kepedulian terhadap lingkungannya.
“Lomba
diikuti sembilan pelajar dari SDN dan MI Islamiyah Candiareng dengan
mengetengahkan mapel Matematika, bahasa Indonesia, pengetahuan umum dan desa.
Tujuannya supaya ilmu numerasi makin mahir, komunikasi yang lancar dan peka
terhadap kearifan lokal,” katanya, saat ditemui di Balai Desa Candiareng,
Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang, Sabtu (10/8/2024).
Meski
baru pertama kali digelar, namun antusias peserta untuk mengasah kompetensi
literasi sangat tinggi, mengingat tahun 2024, Indonesia mulai dibanjiri bonus
demografi.
“Gawai
membuat anak tak memahami desanya, padahal peran gen Z sangat dibutuhkan untuk
membangun daerahnya di masa depan,” jelasnya.
Kepala
SDN Candiareng Sutriyah mengatakan, LCC menjadi motivator anak agar menambah
pengetahuan. Melihat antusiasme anak, sebagai pendidik ingin meningkatkan
pengetahuan anak didiknya.
“Dari
15 pertanyaan, alhamdulillah bisa menjawab 5 soal. Tapi yang pasti persiapannya
sudah matang, dengan berlatih usai kegiatan pembelajaran,” tuturnya.
Sementara
itu, Kepala Disperpuska Batang Suprapto mengapresiasi karena LCC menjadi media
meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
“Dengan
adanya persaingan antar pelajar, pasti memunculkan semangat untuk belajar
meningkatkan kompetensi utamanya pengetahuan literasi desanya,” tegasnya.
Dari
sisi infrastruktur, ada 91 Perpusdes yang aktif dan 41 di antaranya mendapatkan
dukungan penambahan buku fisik dari Perpusnas senilai Rp50 juta. (MC Batang,
Jateng/Heri/Jumadi)