BPBD Batang Lakukan Mitigasi, Edukasi Penyelamatan Diri Saat Gempa Bumi
Batang - Setelah gempa berkekuatan 4,4 magnitudo mengguncang pada 7 Juli 2024, merusak 271 rumah dan puluhan fasilitas umum, Pemerintah Kabupaten Batang mulai melakukan mitigasi kegempaan pada masyarakat di desa-desa menjadi sasaran, agar bisa melakukan evakuasi mandiri.
Batang
- Setelah gempa berkekuatan 4,4 magnitudo mengguncang pada 7 Juli 2024, merusak
271 rumah dan puluhan fasilitas umum, Pemerintah Kabupaten Batang mulai
melakukan mitigasi kegempaan pada masyarakat di desa-desa menjadi sasaran, agar
bisa melakukan evakuasi mandiri.
“Saya punya tugas
mengedukasi masyarakat agar bisa melakukan evakuasi mandiri saat terjadi gempa.
Sosialisasi sudah dilakukan, kita menyasar ke desa-desa juga sekolah-sekolah,”
kata Kepala Pelaksana Tugas (Plt) BPBD Batang Ulul Azmi saat ditemui di Balai
Desa Banjiran, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang, Rabu (7/8/2024).
Sosialisasi ini telah
dilakukan di beberapa desa yaitu Desa Cepagan Kecamatan Warungasem, Desa
Karangtengah Kecamatan Subah, Desa Lebo Kecamatan Gringsing, dan Desa
Ujungnegoro Kecamatan Kandeman. Selain
itu, sosialisasi juga dilakukan di SMPN 4 Batang, SMPN 5 Batang, SMPN 1
Tersono, SDIT Permata Hati Batang, dan MAN Batang.
“Gempa Batang 4,4
magnitudo yang terjadi merupakan jenis gempa tektonik kerak dangkal. Dipicu
oleh sesar lokal aktif dengan mekanisme sesar mendatar. Kabupaten Batang
merupakan salah satu kawasan seismik aktif, karena berdekatan dengan jalur
sesar Pekalongan yang memiliki potensi gempa bumi 6,5 magnitudo,” jelasnya.
Gempa yang terjadi
terbilang merusak lantaran faktor pusat lindu yang dangkal. Juga mekanisme
gerak sesar atau patahannya yang mendatar, hingga faktor bangunan. Gempa juga
dipengaruhi pergerakan sesar aktif Pekalongan yang memiliki jarak radius sampai
16 kilometer. Segmen Pekalongan, merupakan salah satu sesar Baribis Kendeng.
“Area Batang sampai
Pekalongan sendiri, BMKG mencatat ada pergeseran sesar 0,1 milimeter per tahun.
Temuan tersebut merupakan hasil analisis dari data PusGen yang terbit 2017
silam,” terangnya.
Kemudian ada segmen
Pekalongan, Batang juga berdekatan dengan segmen Weleri. Untuk mengawasi segmen
Weleri itu, sebenarnya sudah ada Early Warning System (EWS) di Desa
Ketanggan, Kecamatan Gringsing.
“EWS ada di Ketanggan,
ada stasiun sensor gempa. Kita sebenarnya lebih waspada patahan Weleri, tapi
yang kena ternyata Pekalongan-Batang. Kita kaget juga. Mungkin kita bisa nambah
satu EWS lagi, untuk wilayah Batang barat,” tandasnya. (MC Batang,
Jateng/Roza/Siska)