Musik Etnik hingga Night Carnival Meriahkan Rangkaian BAF
Batang - Kemeriahan gelaran Batang Art Festival (BAF) Ke-6, ditunjukkan dalam penampilan unik para seniman tari dan musik etnik serta dimeriahkan dengan Night Batik Carnival. Selama dua hari berturut-turut pelaku seni tradisional mengeksplorasi kemampuannya, di hadapan ribuan penonton area Veteran.
Batang
- Kemeriahan gelaran Batang Art Festival (BAF) Ke-6, ditunjukkan dalam
penampilan unik para seniman tari dan musik etnik serta dimeriahkan dengan
Night Batik Carnival. Selama dua hari berturut-turut pelaku seni tradisional
mengeksplorasi kemampuannya, di hadapan ribuan penonton area Veteran.
Ketua
Dewan Kesenian Daerah (DKD) Batang Ahmad Suroso mengatakan, even dua
tahunan ini mengambil tema "Gemuruh" dengan menampilkan seniman
kesenian tradisional hingga peragaan busana karya Wulan Velia.
“Penampilan
musik etnik dari Kemlaka, Tata Naluri Etnik, dan tari dari Jagadita serta
gemulainya peraga busana menunjukkan BAF mampu memberikan suguhan pagelaran
spektakuler,” katanya, saat ditemui pada malam penutupan BAF, di Jalan Veteran Batang,
Kabupaten Batang, Sabtu (27/7/2024).
Ia
mengharapkan, pada agenda BAF tahun mendatang dapat digelar di Gedung Kesenian
sesuai harapan para pelaku seni di Kabupaten Batang.
Ketua
panitia, Sigit Purnomo menerangkan, beberapa penampil menunjukkan kebolehannya,
seperti Tari Barongan, musik etnik Kemlaka dari Subah yang sudah melanglang
buwana.
“Bintang
tamunya musik etnik Kemlaka biar suasana berkesenian di Batang lebih gemuruh
dan semua seniman kumpul di Batang,” terangnya.
Komposer
Kemlaka, Dwi Priyo Sumarto mengaku takjub melihat gelaran BAF yang
mengikutsertakan Kemlaka untuk berpartisipasi.
“Saya
sangat jarang melihat festival seni budaya yang unsur kearifan lokalnya begitu
terasa, dibuktikan dengan masyarakat begitu menikmatinya,” tuturnya.
Kemlaka
menampilkan musik etnik bertema "Sound of Archipelago", sebuah karya
musik yang mengusung keragaman budaya Nusantara. Puncak gelaran BAF,
dimeriahkan dengan lenggak-lenggok peraga busana batik karya Wulan Vellea yang
menyedot perhatian ribuan pasang mata, di sepanjang Jalan Veteran.
“Night
Batik Carnival malam ini menampilkan ragam busana batik Nusantara, seperti
lurik, kebaya, batik karnival Dewi Laksmi, dan Perahu Pinisi. Batang punya
potensi seni budaya luar biasa, akan lebih maksimal jika mereka punya wadah dan
agenda rutin pentas,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)