Home / Berita / Seni dan Budaya / KIRAB BUDAYA DAN SEDEKAH BUMI DESA BEJI

Berita

Kirab Budaya dan Sedekah Bumi Desa Beji

Warga Desa Beji mengadakan Kirab Budaya dan Sedekah Bumi sebagai rasa syukur atas segala rejeki yang telah diberikan Allah SWT. Kegiatan ini juga bertujuan untuk nguri - uri (melestarikan) kebudayaan tradisional yang harus terus dilaksanakan.

Hal tersebut disampaikan Bupati Batang Wihaji dalam rangka Kirab Budaya dan Sedekah Bumi di Desa Beji, Kecamatan Tulis, Sabtu (29/7).

“Kegiatan ini bagian dari refleksi dan wujud terima kasih kepada para pendahulu terutama pahlawan dari Desa Beji yang telah berkorban pada jamannya, sehingga tetap subur dan makmur, gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto raharjo (kekayaan alam yang berlimpah dan keadaan yang teteram),” ujar Bupati.

Bupati menyampaikan akan mendukung agar kegiatan ini tetap terlaksana secara rutin, karena sebagai bentuk pelestarian kebudayaan.

“Semoga kegiatan ini dapat terselenggara dengan aman dan lancar, tidak ada suatu halangan apapun sampai selesai nanti,” pungkasnya.

Sementara itu menurut Yarsono Ketua Panitia Kirab Budaya dan Sedekah Bumi, kegiatan ini dilaksanakan untuk keselamatan desa yang melibatkan seluruh elemen masyarakat Desa Beji. Kegiatan diawali dengan Bersih Desa yaitu seluruh warga membersihkan rumah, lingkungan desa dan makam.

“Selanjutnya Kirab Budaya yang mengusung tema “Guyub Rukun Membangun Desa Beji” diikuti oleh 17 peserta terdiri dari 11 Rt beserta SD, MI dan MTs, kemudian akan mengitari seluruh desa Beji dari Dukuh Soko sampai Penggun,” kata Yarsono.

Yarsono mengatakan seluruh warga desa di tiap Rt diwajibkan untuk membuat sebuah Gunungan (berisi sayur – sayuran dan buah – buahan disusun ke atas menyerupai sebuah gunung).

Agenda tidak hanya sampai di situ, tetapi diadakan pula Khaul Akbar, hari Kamis malam (3/8) untuk mendo’akan arwah leluhur Desa Beji yang telah mendahului. Agar seluruh warga diberi keselamatan diharuskan membuat weton berupa satu ceting (tempat nasi) berisi nasi .beserta lauk pauk lengkap.

Tradisi lain yan sampai saat ini masih turun temurun dilaksanakan saat ada acara selamatan adalah bucalan yaitu sesaji yang diletakkan pada tempat – tempat yang dianggap keramat. Dan sebagai puncak acara akan diadakan pagelaran wayang semalam suntuk. (Heri/McBatang)