Hadapi Tahun Politik, LVRI Batang Minta Agar Bangsa Tidak Terpecah Belah
Batang - Dalam rangka menghadapi tahun politik Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Batang mengajak seluruh komponen bangsa tetap bersatu padu menghindari upaya memecah belah bangsa pada saat memperingati HUT LVRI Ke-66 di Markas Kantor Cabang LVRI Kabupaten Batang, Senin (2/1/2023).
Batang - Dalam rangka
menghadapi tahun politik Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Batang
mengajak seluruh komponen bangsa tetap bersatu padu menghindari upaya memecah
belah bangsa pada saat memperingati HUT LVRI Ke-66 di Markas Kantor Cabang LVRI
Kabupaten Batang, Senin (2/1/2023).
Ketua Wacab LVRI
Kabupaten Batang Suhartono mengatakan, peringatan tahun kali ini
diselenggarakan secara sederhana, terpenting bisa mendoakan pahlawan yang telah
gugur.
“Memasuki tahun politik
ini, LVRI meminta untuk anggota tetap pada jalur prajurit tidak membela
siapapun agar tidak dimanfaatkan oleh pihak manapun. Anggota LVRI Batang
sendiri ada sekitar 75 anggota. Mulai saat ini kita harus bisa memberikan
informasi seluruh komponen masyarakat agar tidak terpecah belah hanya karena
politik,” jelasnya.
Tindakan yang harus dilakukan
mulai dari yang terdekat keluarga dahulu, berikan pengertian seperti boleh beda
pandangan tapi jangan sampai merusak keharmonisan keluarga hanya karena politik
saja. Selanjutnya, baru memberikan informasi itu kepada tetangga dan teman
dekat yang berada di sekeliling kita.
“Tahun politik bukan
digunakan untuk berperang antar saudara setanah air, tapi digunakan untuk
memilih para pemimpin nasional yang akan membawa bangsa ini maju dan
meningkatkan kesejahteraan rakyat pemilih atau bukan pemilih,” tegasnya.
Sementara itu, Dandim
0736 Batang Letkol Inf Ahmad Alam Budiman menyampaikan, dalam TNI ada satu hal
yang mendasari bagaimana sikap menghadapi tahun politik yang sudah dilakukan
pendahulu kita Jendral Sudirman.
“Pada waktu itu masih
mengalami perang besar dimana beliau berpegang teguh sebagai prajurit adalah
politik negara. Politik negara merupakan politik yang mempunyai kepentingan
untuk seluruh masyarakat Indonesia yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945,”
terangnya.
Dimana waktu itu
Presiden Soekarno memerintahkan Jendral Sudirman untuk berhenti berjuang
operasi melihat kondisi yang sedang sakit. Namun, beliau mengambil sikap
meskipun dengan kondisi sakit tetap berjuang melakukan operasi gerilya.
Sehingga, lanjut dia, Negara
Indonesia bisa merdeka, hal ini menunjukkan bahwa yang dipegang oleh seorang
prajurit adalah politik negara.
“Untuk saat ini
memberikan gambaran kepada kita semua bagaimana sikap dalam menghadapi tahun
politik ini menjadi langkah awal dinamika itu terjadi,” ujar dia.
Ia berharap, para
anggota TNI Kabupaten Batang bisa menyongsong tahun politik sebaik-baiknya
tidak menimbulkan perpecahan dan sikap kita sudah jelas harus netral. (MC
Batang, Jateng/Roza/Jumadi)